Tekonologi Digital Tingkatkan Produktivitas dan Nilai Tambah UMKM

  • Bagikan
Tekonologi Digital Tingkatkan Produktivitas dan Nilai Tambah UMKM
Ketua Komisi 1 DPR, Meutya Hafid. /net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Pemanfaatan teknologi digital di Indonesia berkembang sangat pesat, bahkan penetrasinya telah sampai ke seluruh pelosok tanah air. Oleh karena itu, pemerintah didorong untuk memanfaatkan teknologi digital ini untuk berbagai kepentingan yang bermanfaat bagi masyarakat, termasuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Demikian mengemuka dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk Pemanfaatan Ruang Digital Bagi UMKM, yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (11/8/2022).

Webinar via zoom yang diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek menghadirkan Ketua Komisi 1 DPR, Meutya Hafid sebagai keynote speaker, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan dan Head Marketing Strategy of Chicken Holic, Sylvi Dhea Angesti sebagai narasumber.

Ketua Komisi 1 DPR, Meutya Hafid mengatakan pemanfaatan teknologi digital untuk mendorong pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah perlu dilakukan sebagai bagian dari transformasi ekonomi dan penguatan ekonomi kelompok masyarakat terbawah agar lebih produktif dan menghasilkan nilai tambah yang tinggi.

Politisi perempuan Partai Golkar itu mengungkapkan upaya perluasan akses pasar melalui kerja sama dengan berbagai platform digital marketplace (pasar digital) untuk memfasilitasi UMKM menjadi semakin diperlukan.

“Penggunaan teknologi digital justru semakin diperlukan apalagi saat pandemi Covid-19 yang berlangsung saat ini. Bahkan, berdasarkan hasil sejumlah survei, beberapa usaha yang tidak mengalami penurunan pendapatan selama pandemi Covid-19 ini adalah mereka yang menggunakan penjualan online sebagai sarana pemasaran mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Head Marketing Strategy of Chicken Holic, Sylvi Dhea Angesti mengatakan kehadiran digital branding dirasa perlu untuk sebuah produk apalagi untuk usaha UMKM. Selain untuk meningkatkan daya tarik konsumen, digital branding juga memberikan identitas yang berbeda sekaligus sebagai metode lain untuk berpromosi.

Ia mengungkapkan digital branding yang dibangun Chicken Holic, mendapatkan penghargaan sebagai salah satu brand yang paling berkembang di Kota Medan dalam bidang Food and Beverage (F&B) pada tahun 2015 yang diberikan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Ia juga mengatakan bahwa digital branding juga berguna untuk meningkatkan loyalitas para pelanggan. “Sebagai contoh, setelah mendapatkan kepercayaan dari market yang setia dari produk pertama kami yakni Chicken Holic. Kami kemudian menghadirkan varian baru dari produk kami berupa Big Bite, berupa size snack ayam yang lebih besar untuk memuaskan permintaan market,” katanya.

Di tempat yang sama, Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan mengatakan pesatnya peran teknologi semakin terpacu dengan adanya pandemi Covid-19 mendorong semua pihak untuk berinteraksi dan melakukan berbagai aktivitas di ruang digital.

“Kondisi ini menunjukkan kita berada di era percepatan transformasi digital,” kata Semuel.

Ia menilai pandemi Covid-19 telah mengubah cara masyarakat dalam beraktivitas di berbagai lini kehidupan. Hal inilah yang mempertegas bahwa sedang terjadi era disrupsi teknologi. Oleh karena  itu, pemerintah harus dapat menyiapkan SDM Indonesia dengan keterampilan digital yang sesuai untuk menghadapi perubahan ini. (ndi)

  • Bagikan