Golkar Minta Pemerintah Penanganan Pandemi Dijadikan Literatur, Ini Tujuannya

  • Bagikan
Golkar Minta Pemerintah Penanganan Pandemi Dijadikan Literatur, Ini Tujuannya
anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar Nurul Arifin /net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Fraksi Partai Golkar meminta pemerintah menjadikan berbagai langkah dan upaya penanganan pandemi COVID-19 tertuang dalam sebuah literatur sehingga bermanfaat bagi generasi mendatang.

“Kami dari Golkar mengingatkan jangan sampai keberhasilan kita dalam menghadapi pandemi hanya dapat dinikmati generasi kita sendiri,” kata anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar Nurul Arifin dalam Rapat Paripurna di Jakarta, Selasa (5/7/2022).

Nurul mengatakan, pihaknya ingin pemerintah dapat mendokumentasikan dengan baik setiap langkah, kebijakan dan detail perkembangan penanganan pandemi serta dampak-dampaknya.

Terlebih lagi, menurut Golkar penanganan pandemi COVID-19 baik dari sisi kesehatan, sosial hingga ekonomi di Indonesia telah berhasil.

Indonesia berhasil masuk dalam empat negara terbaik terkait penanganan pandemi COVID-19 menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau Centers for Disease Control and Prevention.

Tak hanya penanganan pandemi, Indonesia juga berhasil membangkitkan perekonomian hingga akhirnya tumbuh mencapai 3,69 persen setelah sebelumnya terkontraksi 2,07 persen.

Nurul menuturkan, dokumentasi upaya, langkah hingga pencapaian pemerintah menangani pandemi ini akan lebih bermanfaat jika dituangkan menjadi sebuah literatur.

Generasi mendatang akan mempunyai pedoman atau referensi khususnya dalam menangani krisis pandemi melalui literatur ini.

“Ini agar dapat menjadi pegangan, referensi serta literatur yang bermanfaat bagi generasi mendatang,” katanya menegaskan.

Hal tersebut lantaran Indonesia sempat kebingungan dalam menghadapi pandemi COVID-19 karena minimnya literatur sehingga memerlukan waktu cukup lama untuk menemukan kebijakan yang tepat.

“Kita tidak ingin generasi kita mengalami kebingungan yang kita rasakan karena minimnya literatur terkait pandemi flu Spanyol yang merebak pada 1918,” ucapnya. (ndi)

  • Bagikan