Lawan Investasi Bodong, Komisi XI Dorong Industri Keuangan Tingkatkan Literasi Bagi Publik

  • Bagikan
Lawan Investasi Bodong, Komisi XI Dorong Industri Keuangan Tingkatkan Literasi Bagi Publik
Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati. //NET
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati mendorong industri keuangan untuk lebih berperan aktif dalam meningkatkan literasi bagi publik. Hal ini menanggapi fenomena meningkatnya investor di pasar modal dan maraknya jebakan investasi bodong yang marak beberapa saat lalu.

“Tentunya pertumbuhan minat investasi ini menjadi hal yang positif, namun demikian, stakeholder industri keuangan baik lembaga pemerintah maupun swasta, termasuk di dalamnya ada perbankan, regulator, sekuritas, manajer investasi dan penyedia jasa keuangan lainnya harus terlibat aktif melakukan edukasi pada masyarakat. Karena kita prihatin, belakangan banyak terungkap berbagai penipuan berkedok investasi,” tutur Anis dalam keterangan persnya kepada Parlementaria, Kamis (9/6/2022).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga mengapresiasi maraknya para investor muda dan pemula yang mulai terjun ke pasar modal.

Menurut Anis, para investor tersebut perlu diperkuat dengan pengetahuan keuangan yang mumpuni sehingga dapat terhindar dari tindak penipuan yang mengatasnamakan investasi.

“Bagus, anak muda sudah berpikir investasi. Tapi kalau tiba-tiba terjerat investasi bodong, itu yang perlu kita mitigasi. Kalau marak penipuan, tentu tidak kondusif dan muncul ketidakpercayaan bagi publik. Hal ini bukan hanya berimbas buruk pada pasar modal, namun upaya pemerintah mendorong market ekonomi syariah juga terganggu. Karenanya perlu edukasi dan literasi sebagai langkah mitigasi,” saran Anis.

Dilansir dari Statistik Pasar Modal pada situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga 27 Mei 2022 pada hari bursa ke 93 tercatat volume transaksi telah mencapai 2.153,73 miliar saham dengan nilai perdagangan di angka Rp1.468,94 triliun.

Hingga periode tersebut, rata-rata perdagangan harian sebanyak 24.750,92 juta saham dengan nilai Rp15.841,71 miliar dan frekuensi transaksi 1.462,96 ribu kali.

Angka tersebut berada di atas rata-rata harian tahun 2021 yang berkisar 22.544,14 juta saham per hari yang bernilai Rp13.431,27 dari 1.317,47 ribu kali transaksi. (ndi)

  • Bagikan