Golkar Surabaya Sosialisasikan Bahaya PMK

  • Bagikan
Golkar Surabaya Sosialisasikan Bahaya PMK
ilustrasi/net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – DPD Partai Golkar Kota Surabaya memberikan sosialisasi kewaspadaan penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada para takmir masjid dan penyembelih hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 H.

“Hari Raya Idul Adha adalah hari yang dinantikan oleh jutaan umat Muslim di Indonesia, namun saat ini banyak beredar kesimpangsiuran tentang wabah PMK ini,” kata Wakil Ketua Bidang Kesehatan DPD Partai Golkar Surabaya drh Yudistira di acara Seminar Sosialisasi PMK yang digelar di Kantor DPD Golkar Surabaya, Jawa Timur, Minggu (26/6).

Untuk itu, kata dia, Golkar Surabaya membuat seminar ini untuk memberikan edukasi kepada takmir masjid, penjual hewan kurban dan penyembelih hewan kurban tentang wabah PMK, serta cara memilih hewan yang sehat beserta tata cara penyembelihannya.

Menurut dia, berkurban bagi yang mampu adalah kewajiban bagi umat Muslim sebagaimana keikhlasan yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim. Untuk itu, kata dia, dengan seminar ini, masyarakat bisa teredukasi dengan baik tentang wabah PMK ini.

“Sehingga tidak menghentikan langkah untuk berkurban kepada Allah SWT,” kata dia.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Surabaya Arif Fathoni mengatakan dengan kegiatan seminar yang melibatkan takmir masjid dan penjual hewan kurban ini, Golkar berharap bisa menghentikan keresahan masyarakat tentang wabah PMK.

“Semoga pelaksanaan Idul Adha bisa berlangsung lancar seperti tahun tahun sebelumnya,” ujar dia.

Pemerintah Kota Surabaya sebelumnya mulai menggelar vaksinasi hewan ternak tahap satu, sebagai upaya antisipasi dan pencegahan wabah PMK. Vaksinasi PMK perdana di Kota Surabaya ini, menyasar 100 ekor sapi di kawasan Kecamatan Wonocolo, Sabtu, (24/6).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan, pihaknya telah menerima 600 dosis vaksin dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur pada 24 Juni 2022. Target vaksinasi PMK tahap satu adalah sebanyak 600 ekor sapi perah dan sapi potong, yang tidak akan disembelih minimal 1 tahun.

“Vaksinasi diberikan untuk ternak sapi, berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medik/paramedik veteriner dalam kondisi sehat atau tidak menunjukkan gejala klinis PMK,” kata Antiek.

  • Bagikan