Ibas Salurkan Minyak Goreng Murah Dicerca, Marwan: Komentar Negatif Kok terhadap Perbuatan Positif?

  • Bagikan
ruu
Sekretaris Fraksi Demokrat Marwan Cik Asan/Net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Sekretaris Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR RI, Marwan Cik Asan mengaku heran melihat orang yang selalu berkomentar negatif atas banyak segala hal, bahkan terhadap perbuatan positif.

Hal ini disampaikan ketika menanggapi ‘serangan’ atas kegiatan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas ketika menggelar operasi pasar murah minyak goreng di daerah pemilihannya.

‘’Saya benar-benar nggak habis pikir. Kok bisa ya, ada orang begitu. Masak sih, ada anggota DPR bantu rakyat dipermasalahkan,’’ kata Marwan, Selasa (15/3).

‘’Mas Ibas kan berbuat baik, membantu masyarakat. Minyak goreng mahal, dan menurut masyarakat, susah juga dapatnya. Terus dia bikin operasi pasar murah. Eh, heboh. Dituduh macam-macam. Pikirannya kok negatif, justru pada aksi yang positif,’’ lanjut anggota Komisi XI DPR RI itu.

Marwan bertambah heran, karena kegiatan itu dikaitkan dengan aksi menimbun. Hanya karena jumlah yang dibagikan hingga 16 ribu liter (16 ton) kepada masyarakat, lalu muncul tudingan menimbun. Padahal, minyak goreng—sebagaimana dikatakan pemerintah—kan memang ada.

‘’Kan pemerintah juga bilang, minyak sih ada jutaan ton. Stok cukup. Cek aja pernyataan pejabat terkait di media. Barangnya mana? Pemerintah kok tak hadir saat rakyat membutuhkan?. Yang jadi soal kan, akses masyarakat terhadap minyak goreng dengan harga terjangkau. Lah, kalau kita bantu masyarakat mendapatkan minyak dengan harga terjangkau, salahnya di mana?’’ tegas Marwan lagi.

Marwan meminta, jangan karena secara politik berseberangan dengan Demokrat, lalu hal-hal baik pun dihujat. Sebaliknya, kata Marwan, harusnya kegiatan semacam ini diapresiasi dan diikuti oleh siapapun yang memiliki kemampuan dan peduli.

‘’Ini soal kepedulian terhadap masyarakat. Soal mengelola masalah minyak goreng ini kan urusan pemerintah. Kita cuma bisa mengingatkan, katanya stok cukup. Tapi kok masyarakat susah mendapatkannya. Oh, sebenarnya tidak susah, tapi mahal. Minyak yang harganya terjangkau, ada di minimarket dan terbatas. Nah, pemerintah harus segera beresin masalah ini,’’ papar Marwan lagi.

‘’Dalam kondisi ini, yang bisa bantu masyarakat, ya bantu. Jangan karena tata kelola perdagangan minyak goreng berantakan, terus ada wakil rakyat bantu meringankan beban masyarakat, eh malah dihujat, dituduh ini dan itu. Pake logika sehat, lah,’’ lanjutnya.

Selasa, 8 Maret lalu, Ketua FPD yang juga Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas melakukan operasi pasar murah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Dalam operasi pasar murah tersebut, Ibas menyalurkan 16.000 liter atau 16 ton minyak goreng  murah kepada warga.
Dikatakan Ibas, kegiatan ini dilakukan karena saat reses ia mendengar keluhan masyarakat  di kawasan terkait harga minyak goreng.

‘’Kita serap aspirasi masyarakat tidak hanya dari pemberitaan, tapi kita melihat langsung di lapangan bahwa benar mereka merasa kesulitan dan mengeluhkan mahalnya harga kebutuhan pokok,” jelasnya.

Di Kabupaten Ngawi, Ibas juga bertanya kepada kepala pasar dan para pembeli terkait harga eceran tertinggi minyak goreng sebesar Rp 14.000 hingga Rp 17.000. Namun, kata Ibas, realitanya justru masyarakat masih harus membeli minyak goreng dengan harga yang lebih dari itu.

‘’Harga minyak goreng belakangan ini memang berubah-ubah dan terjadi kelangkaan,’’ ujarnya saat itu.[prs]

  • Bagikan