Bertemu Dubes Ukraina, Muhaimin: Kita Ingin Jembatani Perdamaian

  • Bagikan
muhaimin
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar usai pertemuan dengan Dubes Ukraina Vasyl Hamianin/Dok.DPR
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Pasca bertemu dengan Dubes Rusia, Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) hari ini menerima kunjungan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin di ruang Delegasi, Gedung DPR Senayan, Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Gus Muhaimin mendengar perkembangan terkini di Ukraina yang masih berkonflik dengan Rusia. Ia berjanji akan berperan sebagai fasilitator perdamaian kedua negara.

“Duta Besar Ukraina datang ke kantor DPR dan jelaskan semua perkembangan yang memilukan, memprihatinkan, agresi Rusia kepada Ukraina. Beliau harap Indonesia berperan aktif untuk hentikan perang. Beliau harap G20 jadi sarana meminta Putin hentikan serangan pada Ukraina. Ukraina sangat posisi sulit karena serangan dan kerusakan oleh Rusia,” kata Gus Muhaimin kepada wartawan, Jumat (25/3)

“Oleh karena itu, kita imbau pada Rusia untuk hentikan serangan. Agar dialog dan [buat] pertemuan perdamaian. Nanti kita sampaikan pada Presiden harapan-harapan Pak Dubes, salah satunya di G20. Dan jalur-jalur diplomasi internasional yang dimiliki Indonesia diharapkan bisa percepat,” imbuh Gus Muhaimin.

Ketua Umum DPP PKB ini berharap Presiden Rusia Vladimir Putin bisa hadir di puncak KTT G20 Indonesia pada Oktober 2022 mendatang, agar Indonesia dapat mendorong Puting membuka jalan perdamaian dengan Ukraina.

Namun, apabila tak ada ruang untuk mengkomunkasikan hal ini, menurutnya Putin tak perlu hadir di KTT G20.

“Diharapkan kedatangan Putin jadi sarana cari solusi damai. Tapi saya belum liat perkembangan terakhir. Nanti saya tanya Bu Menlu, mestinya pertimbangkan hadirkan Putin atau tidak. Karena kalau hadirkan Putin untuk perdamaian bagus, tapi kalau tidak ya untuk apa?” ujarnya.

“Kalau Bu Menlu dan Pak Presiden harapkan Putin datang, [KTT G20] adalah forum untuk bicara langsung kepada Putin. Kalau Putin enggak dateng kita gunakan G20 untuk solidaritas dunia untuk hentikan perang,” sambung Gus Muhaimin lagi.

Yang pasti, Gus Muhaimin menekankan akan terus membantu mengkomunikasikan persoalan ini kepada Menlu Retno Marsudi dan Presiden Jokowi. Ia menyampaikan dengan adanya jembatan komunikasi dari Indonesia, Ukraina berharap Rusia tak lagi mengganggu kedaulatan wilayahnya.

“Pasti, terkait perkembangan ini akan saya sampaikan melalui Pak Presiden maupun Kemenlu. Yang disampaikan dubes terakhir ini, maupun yang disampaikan Dubes Rusia kemarin. Karena ada perbedaan informasi yang harus dikonfirmasi sama-sama,” terang Gus Muhaimin.

“Titik temunya hanya satu yang diharapkan Ukraina. Tidak mengganggu kedaulatan, karena negosiasi ini macet karena permintaan Rusia yang dianggap Ukraina merebut kedaulatan,” pungkas Gus Muhaimin.

Hadir pada saat yang sama, Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengapresiasi pertemuan hangat dengan Cak Imin. Ia pun berterima kasih atas niat Cak Imin yang mendorong perdamaian antara Ukraina dan Rusia.

“Saya berterima kasih kepada beliau. Apa yang terjadi di Ukraina sekarang adalah krisis kemanusiaan ekstrem. Jutaan warga Ukraina kesulitan mengakses listrik, air, makanan, layanan kesehatan dan sosial, infrastruktur juga hancur. Saya harap kemanusiaan bisa menuntaskan hal ini. Merdeka atau mati,” kata Hamianin.

Diberitakan sebelumnya, kemarin (24/3) Gus Muhaimin juga telah menerima kunjungan Dubes Rusia Lyudmila Georgievna Vorobieva. Dalam kesempatan itu, Gus Muhaimin satu perkataan, yaitu: menolak agresi militer Rusia dan mendorong lahirnya perdamaian.

Turun mendampingi Gus Muhaimin dalam pertemuan itu Anggota DPR RI F-PKB Daniel Johan, Wasekjen PKB Dita Indah Sari dan Anggita Fraksi PKB DPR lainnya.[prs]

  • Bagikan