Soroti Alkes dan Obat Masih Impor, Gus Nabil: Kapan Indonesia Bisa Mandiri!

  • Bagikan
nabil
Anggota Komisi IX DPR Muchammad Nabil Haroen/Dok.Realitarakyat
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Anggota Komisi IX DPR RI, Muchammad Nabil Haroen menyoroti separan alat kesehatan (alkes) dan obat Indonesia yang masih tak maksimal oleh pemerintah.

Pasalnya, menurut Gus Nabil pria ini akrab disapa, dari 100 persen alat kesehatan dan obat yang digunakan, 90 persennya merupakan produk impor. Sedangkan alkes dan obat dari dalam negeri yang diserap hanya sekitar 10 persen.

“Padahal potensi alkes dan obat dalam negeri yang bisa diserap itu mencapai 50 persen. Kami meminta juga ini bisa digencarkan. Kalau bisa ditingkatkan terus sampai ke maksimal potensi serapan,” terang Gus Nabil kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (11/1).

Gus Nabil menjelaskan, saat melakukan kunjungan ke beberapa daerah, ternyata dia menemukan beberapa perusahaan di Indonesia yang bisa memproduksi alkes dengan kualitas setara produk impor.

“Saya sendiri pernah lihat ada alat pendeteksi jantung buatan asli anak dalam negeri. Ternyata kualitasnya bagus bahkan lebih dari yang di impor, kenapa kita tidak memakai itu. Malah yang saya tahu cuma satu rumah sakit yang pakai alat itu, jadi bagaimana ini? Kok alat buatan anak negeri bukan dipakai rumah sakit yang ada di Indonesia sendiri,” keluhnya.

Lebih lanjut Gus Nabil menegaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri sudah menggaungkan untuk menghentikan impor alkes. Sehingga dia merasa, pemerintah harusnya melaksanakan perintah Jokowi tersebut.

“Kalau hal ini tidak dilakukan, kapan Indonesia bisa mandiri. Kami minta ada keseriusan dan niat dari pemerintah pusat terkait semua permintaan ini. Kalau tidak terlaksana sama saja bisa digambarkan anak buah presiden menampar wajah Presiden sendiri,” kata Gus Nabil.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan keinginannya agar pemerintah dapat menghentikan impor baik alat kesehatan, obat-obatan, maupun bahan baku obat.

Presiden berharap, barang-barang yang menjadi kebutuhan selama ini, baik obat-obatan hingga alat alat kesehatan (alkes) dapat diproduksi sendiri di Tanah Air.

“Alat-alat kesehatan, obat-obatan, bahan baku obat, kita harus berhenti untuk mengimpor barang-barang itu lagi dan kita lakukan, kita produksi sendiri di negara kita,” ujar Presiden dalam sambutannya saat melakukan groundbreaking Rumah Sakit (RS) Internasional Bali yang terletak di Kawasan Wisata Sanur, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Senin (27/12) lalu.

Sementara itu, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri meminta kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk tidak lagi impor alat kesehatan (alkes). Megawati mengatakan, ada kerentanan sistem kesehatan nasional akibat ketergantungan pada impor.

“Dalam upaya ini PDI Perjuangan mencatat adanya kerentanan sistem kesehatan nasional akibat ketergantungan pada impor,” ujar Megawati dalam pidatonya di HUT ke-49 PDI Perjuangan yang disiarkan secara virtual, Senin (10/1/2022).

Dalam pidatonya, Megawati menyebut banyak orang pintar di Indonesia. Dia juga mendorong agar industri kesehatan dalam negeri untuk mampu memproduksi alkesnya sendiri.

“Dari dulu ya itu lagi lho ya Pak Jokowi. Ga usah yang megah-megah dululah ya, tapi kan, masa alat suntik atau apa dan lain sebagainya itu masih saja dari luar. Masa gituan saja kita gak bisa bikin ya. Menurut saya lagi lho,” katanya.

“Saya nanya ini kepada orang-orang pinter lho. Orang Indonesia itu banyak yang pinter,” sambungnya.[prs]

  • Bagikan