Saat Kasus COVID-19 Melonjak, Ceko Pertimbangkan Kewajiban Vaksinasi 

  • Bagikan
Saat Kasus COVID-19 Melonjak, Ceko Pertimbangkan Kewajiban Vaksinasi 
ilustrasi/net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Pemerintah Ceko akan memutuskan pada Rabu apakah mempertahankan kewajiban vaksinasi COVID-19 pada pekerja profesi utama dan orang-orang di atas usia 60 tahun, sementara angka harian kasus COVID-19 mencatatkan rekor.

Otoritas menyebutkan sebanyak 28.469 kasus baru COVID-19 dilaporkan pada Selasa(18/1), lebih dari dua kali lipat dari 12.371 yang dilaporkan pada Selasa pekan lalu.

Omicron saat ini menjadi varian COVID-19 yang dominan di negara Eropa Tengah yang berpenduduk 10,7 juta jiwa itu.

Pemerintah memperkirakan akan ada sekitar 50.000 kasus harian akhir bulan ini.

Negara-negara Eropa Tengah lainnya juga melaporkan lonjakan kasus pada Rabu.

Pemerintah pimpinan Perdana Menteri Ceko Petr Fiala, yang beraliran kanan-tengah, akan mempertimbangkan langkah lebih lanjut apa yang diambil setelah mempersingkat masa karantina dan isolasi sebagai bagian dari langkah baru.

Pemerintah pekan ini juga mulai menerapkan kewajiban tes COVID-19 pada para pegawai perusahaan.

Pada Desember, pemerintahan sebelumnya mewajibkan vaksinasi COVID-19 mulai Maret 2022 pada staf rumah sakit dan panti wreda, juga pada personel kepolisian, militer, dan beberapa profesi lainnya serta warga negara berusia di atas 60 tahun.

Namun, Menteri Kesehatan Ceko Vlastimil Valek mengatakan bahwa ia tidak menyetujui perintah vaksinasi untuk warga lansia.

Tetapi, katanya, pemerintah dapat memberlakukan kewajiban itu pada profesi-profesi tertentu.

Sebagai bagian dari persiapan untuk menghadapi varian Omicron, para pekerja perawatan kesehatan esensial dan dinas sosial yang terinfeksi COVID-19 namun tak bergejala diizinkan untuk tetap pergi bekerja.

Para pelaku bisnis berusaha memengaruhi otoritas agar daftar izin bekerja tersebut diperluas bagi orang-orang yang memiliki profesi lain.

Jumlah pasien rawat inap, yang memuncak pada Desember menjadi lebih dari 7.000 kasus, menurun ke 1.635 kasus pada Selasa 1.1761 dibandingkan dengan yang dilaporkan pada Senin (17/1/2022). (rtr/ant/ndi)

  • Bagikan