Jokowi Kritik Peran WHO pada Penanganan Pandemi Covid

  • Bagikan
who
WHO/Net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Presiden Joko Widodo mengkritik peran Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada penanganan pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Jokowi dalam Forum Perekonomian Dunia (World Economic Forum).

Jokowi mengatakan krisis Covid-19 menunjukkan kerapuhan ketahanan kesehatan global. Dia menilai kerja sama internasional yang ada juga tidak menyediakan solusi permanen terhadap masalah tersebut.

“Kolaborasi saat ini, seperti Covax Facility, hanyalah solusi sesaat dan juga peranan WHO belum mencakupi banyak hal strategis bagi kehidupan dunia,” kata Jokowi dalam acara yang digelar virtual, disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (20/1).

Jokowi berpendapat dunia butuh solusi permanen untuk menghadapi krisis kesehatan tak terduga seperti pandemi Covid-19. Dia mengusulkan pembentukan badan kerja sama khusus pendanaan infrastruktur kesehatan.

Mantan Wali Kota Solo itu menyebut badan itu mirip dengan Dana Moneter Internasional (IMF) di sektor perekonomian. Badan itu akan mendanai perbaikan infrastruktur kesehatan di seluruh negara.

“Bertugas untuk menggalang sumber daya kesehatan dunia, antara lain pembiayaan darurat kesehatan dunia, pembelian vaksin, pembelian obat-obatan, pembelian alat kesehatan,” ujar Jokowi.

Jokowi menyebut butuh biaya besar untuk melakukan hal itu. Namun, dia menilai jumlah dana yang diperlukan tak sebesar kerugian yang telah dialami dunia akibat pandemi Covid-19.

“Seharusnya negara-negara maju tidak keberatan untuk inisiatif kerja sama ini. Tentu saja G20 akan sangat berperan sekali dalam menggerakkan pembangunan arsitektur ketahanan global saat ini,” ucap Jokowi.

Jokowi sebelumnya menyatakan optimisme pandemi akan terkendali pada tahun ini. Dia melihat berbagai indikator perekonomian terus menunjukkan perbaikan.

Meski demikian, Jokowi menyoroti penularan Covid-19 varian Omicron. Dia meminta seluruh pihak berhati-hati.

“Tahun 2022 akan menjadi momentum dan penangan pandemi juga semakin terkendali meskipun hati-hati masih ada varian Omicron yang harus diwaspadai,” kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022, disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (20/1).

Jokowi juga optimistis karena tingkat vaksinasi Covid-19 yang terus meningkat. Dia mencatat 301 juta dosis vaksin telah disuntikkan per hari ini.

Dia berkata penyuntikan dosis pertama vaksin Covid-19 telah mencapai 85 persen. Target penyuntikan dosis kedua telah terpenuhi 58 persen. Di saat yang sama, pemerintah juga telah memulai penyuntikan vaksin penguat (booster).

“Penanganan pandemi yang semakin baik harus kita pakai untuk membangkitkan optimisme, memberikan keyakinan, kepercayaan yang lebih besar kepada masyarakat dan pelaku usaha untuk segera melanjutkan aktivitas ekonomi dan aktivitas-aktivitas produktif lainnya,” ucapnya.

Klaim-klaim Jokowi tersebut berbeda dengan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia beberapa waktu belakangan. Jumlah kasus Indonesia terus merangkak naik sejak varian Omicron ditemukan di Jakarta, 16 Desember 2021.

Pada Kamis (13/1), Indonesia kembali mencatat lebih dari 1.000 kasus Covid-19 dalam sehari. Pada kemarin, kasus Covid-19 bertambah 1.745 kasus dalam 24 jam. Total kasus aktif saat ini pun mencapai 10.796 kasus.[prs]

  • Bagikan