Sudah Tiga Pekan Banjir Hantam Sergai Sumatera Utara, Warga Masih Mengungsi

  • Bagikan
Sudah Tiga Pekan Banjir Hantam Sergai Sumatera Utara, Warga Masih Mengungsi
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) sejak awal November 2021, kini berangsur surut.

Meski demikian, hingga Sabtu (20/11/2021) sore, masih ada sejumlah desa yang terendam banjir, khususnya yang berada di pinggiran sungai.

Kepala Pelaksana BPBD Sergai, Henry Suharto, mengatakan, masih ada daerah yang terendam banjir, terutama di Desa Sei Rempah, Kecamatan Sei Rempah, dengan ketinggian air 20-25 sentimeter.

“Sudah mulai surut, hanya saja beberapa lokasi masih ada yang tergenang, seperti di Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, terdampak sekitar 700 Kepala Keluarga (KK). Ketinggian air 20-25 sentimeter. Saat ini, masih ada warga yang mengungsi di tenda atau posko darurat,” ucap Henry .

Total ada 100 KK yang masih berada di tenda darurat, dan diperkirakan ada 500 jiwa yang berada di pengungsian.

“Pengungsi masih ada sekitar 100 KK di bantaran sungai. Didirikan pos tenda BPBD, dinsos, serta TNI/Polri dan masyarakat. Kurang lebih 500 jiwa yang mengungsi, didominasi ibu-ibu dan anak,” ujarnya.

Selain tenda darurat, juga didirikan dapur umum untuk menyuplai makanan para warga korban banjir.

Sejumlah bantuan seperti sembako, makanan ringan dan obat-obatan juga telah terdistribusi.

“Sembako berupa beras dan mi instan, selimut, tikar, makanan roti, obat-obatan juga ada. Dapur umum juga ada di tenda. Posko ada di tujuh tempat,” ungkap Henry.

Lebih lanjut menurut dia, warga yang menjadi korban banjir telah mengungsi sejak 4 November dan sampai saat ini sebagian dari mereka sudah ada yang kembali.

Total ada lima kecamatan yang terdampak banjir, seperti Kecamatan Sei Rempah, Tanjung Beringin, Tebing Tinggi, Pispis, dan Dolok.

“Salah satu bersamaan dengan itu ada pasang tinggi, jadi air dari hulu bertahan. Hujan lokal juga turun, jadi penundaan,” beber Henry.

Akibat luapan Sungai Sergai, sejumlah fasilitas umum dan harta benda warga juga terdampak, seperti perahu, tenda dan rumah-rumah warga sekitar 8.696 KK terendam banjir.

Kemudian sekolah, masjid, perkantoran, dan jalan juga terendam, termasuk kantor Bupati Sergai sempat terendam.

“Sementara kemarin 1.699 hektar persawahan terendam. Termasuk saluran irigasi juga terendam. Ternak belum termonitor. Sampai saat ini, debit air sungai mulai surut, tapi masih meluap. Dua tanggul jebol juga ada di dua titik, yakni Pispis dan Tebing Tinggi. Namun saat ini sedang ditata oleh pihak Balai Wilayah Sungai,” tandasnya.(MT)

  • Bagikan