Pengamat Militer Connie : Apapun Alasannya Pemakaian Mobil Dinas TNI Oleh Anggiat Pasaribu Menyalahi Prosedur

Realitarakyat.com – Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie meyakini Anggiat Pasaribu sering dan terbiasa menyalahgunakan fasilitas jenderal TNI. Hal tersebut yang berpotensi memunculkan sikap superioritas Anggiat Pasaribu saat terlibat ribut dengan ibunda Arteria Dahlan di Bandara Soekarno Hatta, belum lama ini.

Berikut poin penyalahgunaan fasilitas jenderal TNI yang dimaksud.

Ini terlihat saat Anggiat Pasaribu terekam video dijemput dengan mobil dinas TNI, Padahal, sesuai aturan, harusnya mobil dinas hanya digunakan oleh personel TNI untuk kebutuhan dinas.

“Setahu saya keluarga TNI itu tidak mudah pakai mobil dinas suami kecuali ada kaitan dengan dinas.”

“Jadi jelas dia itu enggak mungkin boleh pakai,” katanya.

Akan tetapi ada keanehan Anggiat Pasaribu bukan hanya disopiri namun Aggiat Pasaribu juga mendapat pengawalan Aspri TNI

Selain itu, Connie menegaskan, mobil dinas TNI tidak boleh disopiri oleh warga sipil.

Maka, bisa disimpulkan bahwa mobil yang menjemput perempuan tersebut di bandara dikendarai oleh anggota TNI.

“Berarti dia pakai sopir tentara juga.””Kalau kita lihat di video bahkan ada asprinya juga.”

Jadi pertanyaannya, dia ini kok bisa pakai perangkat dinas (punya suaminya?) padahal kan suaminya hanya berpangkat Lettu ada apa?” Tanya Connie.

Connie pun menilai, kondisi itulah yang kemudian membuat Anggiat Pasaribu dengan mudahnya membawa-bawa pangkat dan kedudukan suaminya saat berseteru dengan ibu Arteria.

“Saya melihatnya, enggak mungkin juga dia punya habit begini kalau dia enggak berkembang dengan suasana seperti itu.”

“Buat dia biasa saja, makanya pede seperti itu,” katanya.

Oleh karena itu, Connie menilai, TNI perlu melakukan evaluasi terkait penggunaan mobil dinas dan perangkat kedinasan lainnya.

Meski demikian, Connie meyakini, masih banyak juga keluarga jenderal TNI yang tidak mau menyalahgunakan kekuasaan sang jenderal.

Jangan sampai karena perbuatan satu atau dua oknum, kata Connie, citra TNI menjadi buruk.

“Saya sih enggak melihat itu semua keluarga militer begitu, “Kita lihat dengan kepala dingin,” katanya.

Ditempat terpisah, Anggiat mengatakan, dia justru ditemani sang suami yang bernama Lettu Bayu. Sementara, jenderal yang bersamanya dari Bali itu merupakan Brigjen Zamroni. Dia adalah kakak sepupu Anggiat.

“Yang bawa mobil kan suami Rindu (Anggiat). Rindu perginya bertiga bang. Ini Rindu jelasin ya bang makasih bang,” kata Rindu saat mediasi dengan Arteria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/11).

Anggiat menegaskan bukan istri dari Brigjen Zamroni. Di Bandara pun dia mendapat tumpangan mobil TNI karena fasilitas yang dipakai Zamroni yang merupakan abang sepupu. Termasuk orang yang disebut-sebut ajudan.

“Kalau ajudan itu bukan ajudan itu yang anter kita ke bandara karena kita tidak tahu. Fasilitas itu dipakai sama abang sendiri karena abang kan di situ. Rindu cuma numpang,” katanya.

Rindu pun mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Dia meluruskan, hanya menumpang sang abang menggunakan fasilitas militer.

“Maaf ya bang rindu ke sini mau minta maaf sama ibu sama abang (Arteria). Bukan cari pembenaran bukan untuk segala macam, Rindu minta tolong jangan dipelintir, Rindu tahu Rindu khilaf, Rindu salah. Berarti kalau Rindu terus dibeginiin, Rindu bingung. Kan kejadiannya abang lihat sendiri, ada abang Rindu juga di situ. Bukan Rindu pakai sendiri. Rindu cuma numpang ikut saja,” tegasnya.(Din)