Ini Alasan Erick Thohir Gratiskan Toilet di SPBU Pertamina

  • Bagikan
erick
Menteri BUMN Erick Thohir/Net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan maksud permintaannya soal toilet gratis di SPBU Pertamina dan SPBU yang bermitra dengan Pertamina. Menurutnya, hal itu dilandasi rasa prihatin dan kepeduliannya pada masyarakat yang terbebani karena harus membayar sejumlah uang untuk menggunakan fasilitas umum, terutama bagi masyarakat yang memiliki pendapatan terbatas.

“Saya cuma melihat ya prihatin karena kan kalau berbayar itu apa gini fasilitas umum yang sudah layaknya gratis ini membebani untuk tukang ojek, tukang taksi, pedagang kecil yang memang pendapatannya juga kan terbatas dan harus mengeluarkan hal-hal yang seyogyanya memang harus didukung untuk fasilitas umum. Ini jadi seperti itu tidak ada bermaksud apa-apa,” kata Kata Erick Thohir seperti dikutip dari Twitternya @erickthohir, Kamis (25/11).

Erick Thohir juga memberikan apresiasi terhadap direksi PT Pertamina yang bergerak cepat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menggratiskan toilet yang berada di SPBU.

Menurutnya, Pertamina merupakan salah satu perusahaan BUMN yang harus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya khususnya masyarakat yang menggunakan fasilitas umum di SPBU Pertamina.

“Dan saya yakin kemarin dari Pertamina sendiri sudah langsung merespon, saya mengucapkan terimakasih kepada direksi dimana mereka sekarang menggratiskan di tempat fasilitas yang ada untuk toiletnya.” Papar Erick
Selain sebagai korporasi, mantan Bos Inter Milan itu mengatakan, Pertamina harus mengedepankan pelayanan publik.

“BUMN harus mengedepankan pelayanan publik, tidak hanya menjadi korporasi. Dan ini bagian daripada Pertamina melayani publiknya dengan baik.” Ucapnya.

Erick menepis kekhawatiran masyarakat jika toilet digratiskan, kebersihan dan kenyamanan akan menurun, karena Pertamina akan bertanggungjawab untuk mengelolanya.

Ia juga menerima masukan-masukan dari masyarakat demi peningkatan pelayanan yang lebih baik.

“Saya rasa apa yang disampaikan masyarakat di media sosial hal yang positif, maksudnya mereka menyampaikan kekhawatiran dari kebersihan atau yang lainnya, yang memang kalau di fasilitas umum harus menjadi tanggung jawab. Kalau kita ingin melayani semua gak boleh setengah-setengah,” tegasnya.

Tidak hanya soal toilet, ke depan Erick juga meminta pihak Pertamina memperhatikan kebersihan dan kenyamanan fasilitas khusus seperti Mushola atau masjid yang berada di SPBU.

“Saya bilang tolong juga fasilitas lainnya seperti mushola harus bersih dan lain-lainnya karena ini fasus dan kita haruslah menjadi bagian melayani dari pada masyarakat dengan baik.” Paparnya.

Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menyampaikan, penggratisan toilet oleh Pertamina harus disertai peraturan atau Standard Operating Procedure (SOP) yang jelas dalam pengelolaannya.

“Harusnya dibikin dulu (SOP) dan harus dijelasin dulu seperti apa peraturannya dalam SOP-nya. Belum ada aturannya yang mengatur kebijakan soal toilet gratis.” Kata Trubus, Kamis (25/11).

Trubus menyarankan agar toilet SPBU itu gratis baik di SPBU Pertamina maupun yang bermitra dengan Pertamina tapi tetap dengan mengedepankan kualitas pelayanan yang bagus. Ia menyarankan agar pihak Pertamina meniru pengelolaan toilet seperti PT Kereta Api menggunakan tenaga kerja outsourcing.

“Pertamina bisa mengeluarkan lewat dana CSR jadi di outsourcing kan kaya di kereta Api, pakai outsourcing, diserahkan kepada pihak ketiga untuk mengelola (toilet),” sarannya.

Menurutnya, hal itu dapat menjawab keraguan masyarakat jika tidak bayar maka tidak ada pihak pengelola yang profesional, toilet menjadi tidak terawat, padahal masyarakat maunya yang bersih dan nyaman.

“Harus menyelenggarakan itu, kalau gratis itu khawatirnya gak ada yang mengelola, konsumen itu kan maunya aman, nyaman, misalnya kalau ada orang barangnya tertinggal di toilet, barangnya tetap aman ada yang ngamanin.” Sambungnya.

Konsekuensi toilet gratis, kata Trubus tetap harus ada ada pihak yang mengelola dengan baik toilet tersebut, ada yang bisa dimintai pertanggungjawaban ketika toilet tidak terawat dan tidak bersih.

“Pertamina ini kan punya CSR, jadi itu punya dana, punya anggaran untuk membayar orang, kalau gak berbayar kan berarti yang bayar kan Pertamina, tanggung jawab Pertamina, masyarakat sudah gak perlu bayar,” tandasnya.[prs]

  • Bagikan