PKB Siap Majukan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024

Realitarakyat.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dipastikan siap untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Hal itu juga ditunjukkan dengan menguatnya PKB dari sejumlah lembaga survei.

Demikian disampaikan Ketua DPP PKB, Faisol Riza dalam diskusi Dialektika Demokrasi yang digelar Koordinatoriat Wartawan Parlemen bekerjasama dengan Biro Pemberitaan DPR dengan tema “Membaca Peta Koalisi dan Potensi Kontestasi 2024, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/10).

Kata Faisol, Pilpres 2024 mendatang memiliki ruang yang terbuka bagi pemenangan seluruh partai politik. “Saya kira Ketum PKB (Gus Muhaimin) siap untuk berkontestasi pada Pilpres 2024,” kata Faisol.

Apalagi, kata Faisol, dari berbagai hasil lembaga survei, PKB mengalami penguatan yang signifikan. Bahkan dari hasil survei terakhir, PKB menduduki posisi tiga besar.

“Dari hasil sejumlah survei dimana PKB mengalami penguatan. Sehingga membuka ruang bagi PKB untuk menjadi kekuatan baru pada 2024,” kata Ketua Komisi VI DPR itu.

Diketahui, dari hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), PKB mengalami peningkatan dengan menggeser posisi Gerindra sebagai partai tiga besar.

Survei bertajuk ‘Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024’ itu dirilis di Jakarta, Kamis (7/10). Survei opini publik ini digelar pada 15-21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung.

Terdapat 981 responden yang valid terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Hasil survei ini menunjukkan bahwa jika pemilu diadakan sekarang, PDIP mendapat dukungan terbesar, 22,1 persen, disusul Golkar 11,3 persen, PKB 10 persen, Gerindra 9,9 persen, Demokrat 8,6 persen, PKS 6 persen, dan Nasdem 4,2 persen. Sementara partai-partai lain di bawah 3 persen, dan yang belum tahu 18,8 persen.[prs]