Realitarakyat.com – Empat prajurit TNI yang bertugas di Pos Persiapan Koramil Kisor, Distrik Maybrat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, gugur setelah diserang sekitar 50 orang tidak dikenal, Kamis 2 September 2021 pukul 03.00 WIT.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari Kolonel (Arm) Hendra Pesireron, mengatakan, identitas empat prajurit TNI AD yang gugur adalah Komandan Pos Koramil Kisor Letnan Satu CHB Dirman, Serda Ambrosius Apri Yudiman, Praka Mohammad Dirhamsyah, dan Pratu Zul Ansari Anwar.
Sementara dua prajurit lainnya luka berat, yakni Sertu Juliano dan Prajurit Satu Ikbal. Adapun lima prajurit lainnya, selamat.
Satu dari empat korban yakni, Serda Amborsius Apri Yudiman berasal dari Dusun Kedembak Merakai, Desa Senangan Kecil, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar).
“Adek sepupuku, Bang. Tadi pagi diserang oleh KKB. Malam kemarin masih chat dengan aku, Bang. Masih WA. Rencana dimakamkan di Merakai,” kata Masius Saulus.
Komandan Kodim 1205/STG, Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan juga telah mengonfirmasi satu korban yang gugur tersebut merupakan warga Sintang, Kalbar.
“Iya, benar. Beliau warga asal Sintang. Tim kami sedang mempersiapkan proses pemakaman. Rencana jenazah akan dibawa ke kampung halaman,” kata Dandim.
Jenazah Serda Amborsius, rencananya akan dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kusumalaya, Kecamatan Ketungau Tengah.
“Beliau gugur karena serangan lawan saat menjalankan tugas,” kata Dandim.
Dandim menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya prajurit TNI yang bertugas di Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.
“Kita berduka dan berbelasungkawa atas gugurnya seorang putra terbaik yang kita miliki dari Kalbar khususnya Sintang. Ini merupakan risiko dari warga yang menjadi prajurit TNI,” katanya.
Duka Sahabat
Duka mendalam juga dirasakan Prada Paskalis Seven saat mendengar kabar teman seperjuangannya Serda Amborsius Apri Yudiman gugur dalam tugas di Papua Barat.
Semula, Prada Paskalis tak percaya dengan informasi yang masuk ke ponselnya pada Kamis pagi, sekitar pukul 06.00 WIB.
Dia baru percaya, sahabatnya gugur setelah mendengar langsung dari Komandan Kodim 1205/Stg, Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan.
“Saya masih tidak percaya awalnya, sampai komandan kasih tahu. Dapat informasi terkejut, terus lihat foto dia juga, lalu saya cari informasi. Ternyata benar, kami dulu satu asrama,” kenang Paskalis.
Serda Ambrosius merupakan sahabat Paskalis. Keduanya sama-sama lulusan SMPN 1 dan SMAN 1 Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang. Keduanya tinggal bersama di asrama.
Setelah lulus, dua sahabat ini juga bersama-sama mendaftar untuk ikut seleksi menjadi prajurit TNI.
Keduanya pun dinyatakan lulus pada tahun 2017 silam.
“Saya sama dia satu kelas sejak SMP sampai SMA. Kemudian tinggal juga satu asrama. Selama pendidikan dia bintara, saya tamtama, kita di cabang ketemu, dia sebagai Danru dan saya anggotanya,” kata Paskalis.
Paskalis mengenal sosok Serda Ambrosius sebagai orang mandiri dan peduli.
Sejak masih di bangku sekolah, sahabatnya itu sudah mencari uang untuk biaya pendidikan.
Serda Amborsius Apri Yudiman , kata Paskalis, tidak pernah membebankan orangtuanya.
“Dia orangnya mandiri. Dari SMP sampai jadi tentara, tidak pernah membebankan orangtuanya. Saat sekolah, dia tinggal sama bapak angkatnya, cari kerja hasil uangnya untuk bayar sekolah sampai dia jadi anggota TNI. Selain mandiri, orangnya juga tegas. Jadi, dia saya anggap sebagai abang saya,” ujarnya.
Selesai dari pendidikan, Serda Ambrosius bertugas di Denma Brigif 22/Ota/Manasa, Kodam XIII Merdeka, Provinsi Gorontalo.
Dia dikirim bertugas ke Pos Koramil Kisor, Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan.
Sementara Prada Paskalis tetap berada di Kodim 1205/Sintang.
OPM Mengaku Bertanggung Jawab
Juru Bicara Komnas TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengklaim kejadian yang menewaskan empat anggota TNI tersebut dilakukan oleh pihaknya.
“Panglima Kodap IV Sorong Raya Brigjen Deny Mos dan pasukannya bertanggung jawab atas aksi penyerangan ini dan Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM di bawah Pimpinan Jenderal Goliath Tabuni bertanggung jawab secara komando,” kata Sebby melalui keterangan tertulis.
Pangdam: Kejar Pelaku
Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen I Nyoman Cantiasa menyatakan, para pelaku adalah Kelompok Separatis Teroris (KST) yang ingin mengacaukan situasi keamanan.
“Kamis dini hari terjadi penyerangan terhadap Pos Koramil Persiapan Distrik Maybrat Selatan, diduga ini dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris yang menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan anggota kami empat gugur, dua luka dan lima selamat,” ujar I Nyoman Cantiasa, di Manokwari, Kamis 2 September 2021 kemarin.
Pangdam pun telah memerintahkan personelnya untuk mengejar para pelaku.
Bahkan, ia memastikan aparat akan tegas kepada siapa saja yang berusaha melawan.
“Saya sudah memerintahkan kepada Dankoops Korem 181 untuk melakukan pengejaran,” kata dia.
Menurut dia, selama ini personel Pos Koramil Persiapan Kisor berhubungan baik dengan masyarakat sekitar dan tidak pernah terjadi masalah.
Karenanya ia memastikan akan mengejar para pelaku agar situasi keamanan di Papua Barat, atau di Maybrat secara khusus, kembali kondusif.
“Kepada seluruh masyarakat Maybrat agar tetap tenang karena saya telah bersumpah untuk menjaga keamanan di sini dan melakukan pembinaan,” kata Cantiasa.(Alf)