Korban Banjir di Palangka Raya Dipastikan Peroleh Bantuan

  • Bagikan
Korban Banjir di Palangka Raya Dipastikan Peroleh Bantuan
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin memastikan para korban banjir di daerah itu mendapat bantuan, terutama dalam bentuk pemenuhan kebutuhan pokok.

“Sebisa mungkin akan kami berikan bantuan kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan, terutama para korban musibah banjir,” katanya di Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Jumat (24/9).

Ia mengatakan hal itu di sela penyerahan 392 paket bantuan untuk korban banjir di Kelurahan Pahandut Seberang.

Pemkot Palangka Raya juga terus memperbarui data korban banjir agar penyaluran bantuan semakin baik dan tepat sasaran.

“Secara bertahap kita akan terus memperbaharui pendataan para korban banjir sehingga bantuan dan program pemerintah dalam penanggulangan bencana ini tepat sasaran,” katanya.

Ia mengatakan pemberian bantuan secara bertahap, baik secara langsung maupun melalui RT/RW, kelurahan, kecamatan, dan dinas terkait.

“Pasti dapat semua kita upayakan namun bertahap dalam distribusinya. Kami mohon semuanya dapat bersabar,” katanya.

Pada hari yang sama juga dilakukan penyerahan bantuan untuk warga Kelurahan Marang dan Kameloh Baru.

Ia mengatakan secara perlahan banjir di sejumlah wilayah mulai surut seiring dengan berkurangnya intensitas hujan di Palangka Raya dan hulu Sungai Kahayan serta Sungai Rungan.

Berdasarkan data BPBD Kota Palangka Raya, hingga Senin (20/9) tercatat warga ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah yang menjadi korban banjir 9.907 jiwa atau 3.856 kepala keluarga. Pada korban banjir akibat luapan Sungai Kahayan dan Rungan itu berasal dari 17 kelurahan di lima kecamatan di Kota Palangka Raya.

Banjir juga berdampak terhadap sejumlah fasilitas umum, seperti jalan, jembatan, sekolah, kantor, rumah ibadah, lahan pertanian, dan rumah masyarakat.

Sejumlah ruas jalan dan jembatan terendam air sehingga tak dapat dilintasi warga. Masyarakat harus menggunakan perahu untuk mencapai tempat tujuan.

Rumah dan tempat ibadah warga juga terendam sehingga untuk sementara waktu sejumlah masyarakat harus berada di tenda pengungsian, tempat tetangga, dan keluarga yang tidak kebanjiran.

Pemerintah kota setempat telah mendirikan posko kesehatan, posko pengungsian dan posko relawan, serta mendistribusikan air bersih, mendirikan dapur umum, dan menyalurkan makanan siap saji.

Pemkot juga menyediakan WC umum, pemantauan instalasi listrik dan perkembangan banjir selama 24 jam.

Pemkot Palangka Raya menetapkan status siaga darurat bencana banjir, berlaku hingga 31 Desember 2021. Status itu dapat diperbaharui sesuai kondisi di lapangan.

  • Bagikan