Kata Erick, Ada Indikasi Korupsi di Krakatau Steel

ksi

Realitarakyat.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan terdapat indikasi korupsi di tubuh PT Krakatau Steel Tbk (Persero).

Menurutnya, indikasi itu muncul dari utang perusahaan yang mencapai US$2 miliar atau Rp28,515 triliun (Kurs Rp14.257 per dolar AS).

Erick menjelaskan utang itu berasal dari investasi Krakatau Steel yang mencapai US$850 juta. Perusahaan sebelumnya menginvestasikan dana tersebut dalam proyek blast furnace.

“Krakatau Steel, punya utang US$2 miliar. Salah satunya investasi US$850 juta dari proyek blast furnace yang hari ini mangkrak. Pasti ada indikasi korupsi,” ungkap Erick dalam Talkshow Bangkit Bareng, Selasa (28/9).

Ia mengatakan pihaknya akan mengejar pihak-pihak yang merugikan perusahaan pelat merah. Seluruh proses bisnis yang salah, kata Erick, harus diperbaiki.

Seiring berjalan waktu, Erick menyebut restrukturisasi Krakatau Steel berjalan dengan baik. Perusahaan melakukan restrukturisasi beberapa tahap.

Pertama, Krakatau Steel membuat subholding untuk kawasan industri. Hal ini mengintegrasikan air hingga air.

Kedua, Kementerian BUMN dan manajemen Krakatau Steel bernegosiasi dengan Posco Korea untuk menaikkan porsi saham menjadi 50:50.

Diketahui, Krakatau Steel dan Posco Korea membentuk perusahaan bernama PT Krakatau Posco. Perusahaan itu merupakan pabrik baja terpadu yang dimulai sejak 2014 lalu.[prs]