Kasat Reskrim Polres Ngada, IPTU I Ketut Rai Artika Mengaku Pencarian Korban Akibat Terkendala Kegelapan

  • Bagikan
Kasat Reskrim Polres Ngada, IPTU I Ketut Rai Artika Mengaku Pencarian Korban Akibat Terkendala Kegelapan
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Proses evakuasi dan pencarian korban imbas bencana tanah longsor dan banjir bandang di Kampung Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, sempat mengalami penundaan.

Hal tersebut diakibatkan karena keadaan sekitar lokasi bencana gelap dan mengalami pemadaman listrik. Bahkan, pengadaan alat berat pun belum tersedia.

“Suasana gelap, karena listrik padam,” tutur Kasat Reskrim Polres Ngada, IPTU I Ketut Rai Artika, Sabtu (4/9/2021).

“Pencarian menggunakan penerangan seadanya, karena masih menunggu genset dari BPBD,” tambahnya.

Untuk saat ini tim penyelamat yang terdiri dari TN/Polri dan BPBD Ngada, tengah berupaya untuk tetap melakukan pencarian terhadap para korban yang tertimbun tanah longsor.

Dan saat ini sudah ada dua korban yang ditemukan yakni anak-anak. Satu diantaranya anak perempuan berusia empat tahun dan satu orang laki-laki yang mengalami patah kaki berusia tujuh tahun.

Sementara itu ada pula masyarakat yang belum ditemukan yakni sepasang suami istri.

Bencana banjir bandang dan tanah longsor terjadi di desa Malapedho terjadi sekitar pukul 00.30 WITA, Sabtu (4/9/2021) dini hari tadi.

Hal tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan yang terjadi sepanjang Jumat (3/9/2021).(Arf)

  • Bagikan