HIPMI Jateng Ajak UMKM Bangkit dari Keterpurukan Pandemi

  • Bagikan
CHSE
Ilustrasi/NET
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Bendahara Umum Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Provinsi Jawa Tengah Wulan Rudy Prasetiyo mengajak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk bangkit seiring dengan puncak pandemi Covid-19 yang telah berlalu.

Wulan saat menjadi pembicara dalam Studium General di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tanbihul Ghofilin mengatakan, kasus Covid-19 yang mulai landai menjadi tanda perekonomian membaik dan harus disambut dengan persiapan yang matang bagi pelaku usaha.

“Pandemi ini kan ujian bagi pelaku usaha, sekarang sudah membaik, jadi saatnya memulai kembali dengan serius,” kata Chief Executive Officer (CEO) Rudy Jaya Perkasa Group itu, Rabu (15/9).

Meski harus mempersiapkan dengan matang dan serius, ia mengimbau pelaku UMKM untuk tidak mengeluarkan energi secara total terutama dalam hal permodalan.

Menurut dia, salah satu pertimbangannya adalah kemungkinan adanya lonjakan kembali kasus Covid-19.

“Setengah kopling dulu, tapi harus diseriusi. Kita tidak bisa memastikan ada lonjakan lagi atau tidak karena mutasi virusnya kan masih terus terjadi,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Ketua Badan Pengurus Cabang Hipmi Kabupaten Demak itu juga memaparkan beberapa hal terkait dengan upaya agar tidak sampai kehilangan momentum pada awal era baru pascapandemi, salah satunya persiapan.

Menurut dia, persiapan yang matang dan serius akan berdampak baik bagi pengembangan usaha ke depannya. Namun, kata dia, persiapan yang dilakukan harus disertai perhitungan yang cermat dan membaca kemungkinan lingkungan yang akan terjadi.

“Bagi UMKM memang kami sarankan untuk go digital. Tetapi bagi yang belum atau komoditasnya tidak bisa di ruang digital marketing, maka harus mempertimbangkan banyak aspek, termasuk pertumbuhan ekonomi nasional dan kemungkinan adanya krisis global,” kata Wulan.

Sementara itu, Ketua STAI Tanbihul Ghofilin Banjarnegara Abas Zahrotin mengatakan penanaman mentalitas wirausaha harus dilakukan sejak dini untuk memperkuat mental wirausaha.

Kendati demikian, Ketua BPC Hipmi Kabupaten Temanggung itu mengakui upaya membangun mentalitas wirausaha membutuhkan waktu dan pembiasaan yang lama.

“Kalau pinjam teorinya Bourdieu, kita harus punya habitus wirausaha, pembiasaan penanaman mental wirausaha. Di sinilah kampus kami sangat intens berhubungan dengan pelaku usaha dan perbankan,” kata Abas.

  • Bagikan