Guru Besar IPB: Sapi Hasilkan Gas Metana Berdampak Pemanasan Global

  • Bagikan
Hewan Ternak Sapi
Ilustrasi (Ist)
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Keberadaan sekitar 16 juta ekor sapi pedaging dan 600.000 sapi perah di peternakan di Indonesia, dinilai dapat menghasilkan gas metana, sehingga gas tersebut berdampak pada pemanasan global.

Pernyataan tersebut, disampaikan Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Anuraga Jayanegara, saat orasi ilmiah menjelang pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar Tetap IPB University oleh Dewan Guru Besar, di Bogor, pada Kamis (16/9/2021).

“Emisi gas metana terutama dihasilkan saat sapi bersendawa,” katanya saat membawakan ringkasan orasi ilmiah berjudul “Polifenol sebagai Komponen Pakan untuk Reduksi Emisi Gas Metana Asal Ternak Ruminansia”.

Disebutkan bahwa gas metan yang dihasilkan dari fermentasi enterik juga berdampak dapat menghilangkan energi sapi, yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk proses produksi dan reproduksi.

Akademikus dari Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan pada Fakultas Peternakan itu menjadi Guru Besar IPB University termuda, yakni tahun ini Anuraga berusia 37 tahun.

Dari bahan yang diperoleh dari IPB, Anuraga pernah menyampaikan bahwa ada tiga tahap penting yang bisa mengurangi produksi gas metana di bidang peternakan, yakni menurunkan produksi hidrogen, mencari alternatif pengganti hidrogen, dan menghambat metanogen sebagai mikroba yang memproduksi gas metana.

Menurut dia, mitigasi emisi ini pertama adalah menggunakan zat adaptif alami yaitu polifenol. Zat ini berfungsi sebagai antimirkoba yang menghambat metanogen.

Anuraga telah melakukan penelitian sejak 2008 hingga sekarang terkait hal itu dengan hasil bahwa gas metan akan berkurang saat pakan dicampurkan dengan polifenol.

Penambahan zat polifenol memberikan efek yang sinergitis. Saat gas metan turun ternyata akan menambah nilai ternak, baik secara kualitas dan kuantitas.

Keuntungan pertama adalah berat badan naik sekitar 0,35 kilogram per ekor per hari. Penggunaan zat polifenol juga menambah keuntungan peternak sebanyak 500 rupiah per kilogram pakan. Ekstrak polifenol menambah kualitas produk peternakan. (ndi)

  • Bagikan