Blak-blakan Soal Gaji DPR, KD Dipanggil Petinggi Banteng Senayan

  • Bagikan
Blak-blakan Soal Gaji DPR, KD Dipanggil Petinggi Banteng Senayan
Krisdayanti/Net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Krisdayanti dipanggil pemimpin fraksinya lantaran bicara blak-blakan soal gaji ratusan juga anggota dewan, termasuk dana reses.

Hal itu diketahui dari unggahan foto di akun Instagram milik Krisdayanti, @krisdayantilemos, pada Kamis (16/9).

Pemilik sapaan akrab KD itu menggungah foto bersama Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adiyanto dan Sekretaris Fraksi PDIP DPR Bambang Wuryanto.

“Satu rumah, satu visi, satu misi. Alhamdulillah. Ijin senior. Bersama Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Drs Utut Adianto & Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto Merdekaaa!” tulis KD dalam kolom keterangan foto yang diunggahnya tersebut.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by KRIS DAYANTI (@krisdayantilemos)

Saat dikonfirmasi, Utut mengakui telah mengundang KD. Menurutnya, KD telah meminta maaf lantaran telah membuat pernyataan yang menimbulkan gaduh dan repot banyak pihak.

Dia juga menyampaikan bahwa KD tidak memiliki motif yang jelek atau jahat dengan menyampaikan pernyataan soal gaji anggota dewan tersebut.

“Mbak Krisdayanti kan memang bicara suasananya gembira karena artis. Kalau yang disampaikan data-data itu kan publik bisa mengetahui, tinggal ngomong, tinggal download saja, bisa diketahui,” ujar Utut.

Dia mengatakan ada kerawanan terkait perbedaan pendapatan dan penerimaan yang diterima seorang anggota dewan. Menurutnya, penerimaan dana aspirasi atau dana reses berbeda dengan gaji serta tunjangan.

“Kalau pendapatan, saya bilang ke Mbak Krisdayanti, bisa buat beli apa, termasuk beli lipstik, beli stoking. Tapi kalau penerimaan, dan hal ini harus dikembalikan ke konstituen, itu harus dijalankan melalui reses dan kundapil, dan itu pun aturannya rigid ke 20 titik,” ujarnya.

Utut juga mengakui pernyataan KD soal gaji hingga dana aspirasi menimbulkan kegaduhan. Ia berharap anggota DPR dapat menghindari mispersepsi publik dalam menyampaikan informasi.

“Timbul kegaduhan, karena kan kita tahu angle-nya pasti akan dianggap ini terlalu banyak uang untuk anggota DPR, kan begitu. Itu sebabnya, diskusi kemarin, ya ke depan kita juga bisa memilah apa yang kita sampaikan potensi menimbulkan mispersepsi atau tidak,” ujar Utut.

Sebelumnya, KD mengungkapkan penghasilan ratusan juta Rupiah setiap bulan sejak duduk sebagai wakil rakyat. Perempuan yang sebelumnya dikenal berprofesi sebagai penyanyi itu mengaku mendapat gaji sebanyak dua kali dalam waktu berbeda setiap bulan dengan total Rp75 juta.

Hal tersebut diungkap KD dalam sebuah wawancara bersama politikus Partai NasDem Akbar Faizal, yang diunggah di Youtube Akbar Faizal Uncensored, Senin (13/9).

Ia juga mengaku memperoleh sejumlah pendapatan di luar gaji dan tunjangan, yaitu dana aspirasi sebesar Rp450 juta. Menurutnya, dana aspirasi tersebut diberikan sebanyak lima kali dalam satu tahun.

Pernyataan KD itu kemudian mendapat sorotan dari masyarakat. KD lantas mengklarifikasi uang ratusan juta yang ia terima tak seluruhnya untuk kepentingan pribadi.

“Dana reses bukanlah merupakan bagian dari pendapatan pribadi anggota DPR,” ujar politikus PDIP itu dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/9).[prs]

  • Bagikan