Peserta Seleksi Calon Hakim Agung Ini Dicecar KY Soal Menyontek Saat Seleksi 2019

  • Bagikan
Peserta Seleksi Calon Hakim Agung Ini Dicecar KY Soal Menyontek Saat Seleksi 2019
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Komisi Yudisial mulai menggelar seleksi wawancara Calon Hakim Agung (CHA) tahun 2021, pada Rabu (4/8/2021).

Saat wawancara Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum (Badilum) Mahkamah Agung (MA), Prim Haryadi yang jadi peserta seleksi CHA, diklarifikasi perihal kabar menyontek saat mengikuti seleksi calon hakim agung pada 2019.

Prim mendapat giliran terakhir wawancara tepatnya pukul 15.00-16.30 WIB, Rabu petang.

“Saya lihat berkas dan catatan yang jadi bahan kami, dalam catatan ini disebutkan bahwa bapak, mohon maaf, nyontek saat profile assesment seleksi calon hakim agung tahun 2019,” ujar dia.

“Nah, apabila dikaitkan dengan kode etik hakim, kan ada 10 prinsip, kira-kira prinsip mana yang tidak cocok dengan peristiwa yang barusan saya sampaikan?” tanya Sukma.

Prim lantas membantah tudingan tersebut dan memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan ujian pada dua tahun silam.

“Saya jawab. Saya mau klarifikasi yang dikatakan saya menyontek pada saat asesmen. Pada saat asesmen itu terbuka, kita, saya enggak tahu berapa, ada 5-10 orang di sini, di KY,” tepisnya.

“Itu ujian di depan kita ada pengawas, bagaimana dibilang saya bisa menyontek, saya pikir CCTV-nya ada itu. Gampang saja untuk bisa membuktikan itu. Jadi, saya klarifikasi, saya sangkal, saya bantah kalau dikatakan saya menyontek,” jawab pejabat eselon 1 di lingkungan MA tersebut.

Terlepas dari bantahan tersebut, Sukma menanyakan perihal kode etik terkait dengan peristiwa dimaksud.

“Itu prinsip kejujuran, Bu. Seorang hakim harus jujur,” ucap Prim.

Selain itu, Prim juga dicecar saat ikut bermain dalam kegiatan ‘Golf Sehat Bersama’ yang diketuai mantan Ketua Mahkamah Agung (MA), Hatta Ali. Kegiatan dimaksud turut mengundang Himpunan Bank Negara (Himbara).

Prim membenarkan peristiwa dimaksud, tetapi menyatakan bahwa dirinya tidak bersentuhan langsung dengan pihak-pihak yang tergabung dalam himpunan bank pelat merah tersebut.

“Pada saat kegiatan golf dalam rangka ulang tahun Universitas Islam Indonesia (UII) itu memang MA mendapat undangan sekitar 4-5, saya lupa, karena pimpinan, pak ketua kami kebetulan beliau adalah ketua IKA UII. Kegiatan ini diselenggarakan bukan hanya golf, tapi juga kegiatan bersifat sosial,” klaim Prim.

“Barangkali saya tidak tahu, yang pasti, karena pimpinan memerintahkan main, ya, kami bergabung. Nah, berkaitan dengan bank-bank ini saya pikir mereka main sendiri. Dalam arti kami enggak main sama mereka. Mereka di kelompok lain, kita di kelompok lain. Kita tidak bersentuhan dengan mereka, kita sesama pengadilan,” sambungnya.

Sebanyak 24 peserta calon hakim agung mengikuti tahap akhir wawancara ini. Pada hari ini, ada lima calon yang mengikuti kegiatan tersebut. Mereka ialah H Adly, Catur Iriantoro, Suharto, Subiharta, dan Prim Haryadi.[prs]

  • Bagikan