Moeldoko Klaim BOR RSD Wisma Atlet Turun Akibat PPKM

  • Bagikan
moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. //NET
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, turun drastis mulai awal bulan ini. Moeldoko mengklaim penurunan BOR ini dampak dari PPKM yang sudah berjalan sejak 3 Juli 2021.

“Dari awalnya, tadi kalau kita lihat paparannya, pada 30 Juni itu pada posisi yang sangat puncak, yang isinya hampir 90 persen berada di sini. Tapi Alhmdulillah saat ini telah mengalami penurunan signifikan,” ujar Moeldoko, Jumat (6/8/2021).

Moeldoko mengatakan penurunan BOR di Wisma Atlet ini bisa menjadi bukti PPKM yang selama ini berjalan telah efektif menurunkan penularan virus corona.

“Wisma Atlet ini bisa menjadi sebuah contoh bahwa PPKM bisa menurunkan angka BOR yang menjadi salah satu indikator penentuan PPKM,” kata Moeldoko.

Koordinator Operasional RSD Wisma Atlet Kolonel Stefanus Dony menyebut keterisian tempat tidur hanya 25,36 persen. Sampai hari ini, Jumat (6/8), terdapat 2.002 pasien yang dirawat di RSD Wisma Atlet.

“Dengan angka dibandingkan dengan jumlah bed yang ada, sehingga BOR kita 25,36 persen. Jadi mulai menurun sejak satu bulan ini, mulai awal Juli,” kata Dony.

Dony merinci per 6 Agustus ada 1.356 pasien covid yang bergejala ringan, kemudian pasien yang bergejala sedang sebanyak 25 orang, gejala berat 27 orang. Kemudian, pasien dengan komorbid sebanyak 320 orang.

Memasuki Agustus ini, kata Dony, jumlah pasien yang datang per hari ke Wisma Atlet juga cenderung menurun. Dalam sehari sebelumnya, Wisma Atlet bisa menerima sekitar 600 pasien.

“Kita turun sampai saat ini hanya sekitar 100-an, Tiga hari terakhir ini 140, 120, 121. Sudah ada penurunan jumlah pasien yang masuk per harinya,” ujarnya.

Menurut Dony, puncak keterisian Wisma Atlet terjadi pada 30 Juni dengan total 7.167 pasien. Angka keterisian perlahan naik semenjak momen Hari Raya Idul Fitri.

Begitu pun dengan kasus kematian di Wisma Atlet, puncaknya terjadi pada Juli. Menurutnya, sepanjang Juli, 321 pasien di Wisma Atlet meninggal dunia.

“Karena memang pasien datang sudah kritis, tidak mendapatkan perawatan di RS, maupun di rumah. Sehingga datang ke sini terlambat, sehingga memang kondisi sudah kritis, ini yang menyebabkan tinggi,” katanya.[prs]

  • Bagikan