Misbakhun: Pertumbuhan Ekonomi, Sinyal Awal Indonesia Keluar dari Resesi

  • Bagikan
dpr
Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Politisi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun /NET
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal kedua 2021 tercatat menorehkan angka sebesar 7,07persen. Hal tersebut, merupakan sinyal awal yang menandakan Indonesia mulai keluar dari fase pertumbuhan negatif dan pemerintah harus mampu menjaga momentum itu.

Demikian disampaikan anggota Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, dalam pesan singkatnya, Selasa (10/8/2021).

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Misbakhun menilai capaian itu menjadi titik balik bagi Indonesia keluar dari resesi ekonomi setelah kontraksi 4 kali berturut-turut sejak kuartal kedua 2020.

“Hal ini membangun kepercayaan bagi pengambil kebijakan di pemerintah bahwa arah kebijakan yang diambil berada pada jalur yang benar,” ujar politisi Golkar ini.

Lebih lanjut Misbakhun menjelaskan, pertumbuhan ekonomi positif ini merupakan sinyal positif bagi masyarakat bahwa ada upaya perbaikan dalam mengatasi ketidakpastian yang berkesinambungan.

Karenanya, anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Timur II tersebut mengapresiasi upaya pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dan di bawah koordinasi Ketua KPC PEN yang juga Menko Perekonomian Airlanggga Hartarto karena mampu mendorong pertumbuhan.

Dimana, katanya, pertumbuhan ekonomi kali ini berkat dorongan arah kebijakan yang sudah berjalan dengan baik.

Dikatakannya, pertumbuhan ekonomi saat ini didominasi oleh harga komdoitas yang membaik dan mitra dagang tradisional Indonesia yang juga mengalami peningkatan pertumbuhan.

“Dengan demikian implikasi pada perdagangan Indonesia berkontribusi baik terhadap perekonomian nasional,” ujar Misbakhun.

Selain itu konsumsi rumah tangga juga mencatatkan perbaikan dengan pertumbuhan 5,93 persen pada kuartal kedua 2021, dimana sebelumnya sempat minus 2,23 persen ada kuartal pertama 2021.

Di sisi lain indeks kepercayaan konsumen juga naik menjadi 104 poin pada kuartal kedua 2021.

“Hal ini mengindikasikan kepercayaan pasar mulai timbul, bahwa langkah pemerintah sudah tepat yang memunculkan kemauan belanja kembali. Masyarakat juga berhasil menunjukkan optimisme untuk terus bangkit dan tumbuh dalam menghadapi ujian peradaban ini bersama-sama,” sebut Misbakhun.

Meskipun diprediksi akan mengalami kontraksi kembali pada kuartal ketiga 2021 akibat pemberlakuan PPKM darurat, Misbakhun optimistis perekonomian masih dalam zona positif.

“Karena itu pemerintah harus menyiapkan dan melakukan berbagai langkah antisipasi guna menjaga momentum pertumbuhan nasional tanpa melupakan pengendalian pandemi, khususnya melalui program vaksinasi,” ujarnya. (ndi)

 

  • Bagikan