Kemenkes Akui Herd Immunity 100 Persen Sulit Tercapai

kemenkes

Realitarakyat.com – Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi tidak menampik pernyataan Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengenai kekebalan kelompok atau herd immunity sukar tercapai karena tak ada vaksin Covid-19 dengan efikasi 100 persen.

Menurut Nadia, dengan vaksinasi yang tak memiliki efikasi sampai 100 persen, masih ada kemungkinan orang yang mendapat vaksin tertular kembali virus corona.

“Apalagi saat ini virus masih dalam jumlah yang tinggi dan laju penularannya juga tinggi, ingat keseimbangan penyakit ada tiga faktor; manusia, virus, dan lingkungan,” kata Nadia saat dihubungi, Rabu (4/8).

Lebih lanjut, menurut Nadia, jika tidak faktor tersebut, maka bukan tidak mungkin penularan masih terjadi. Oleh sebab itu, upaya lain untuk membentuk herd immunity adalah dengan menerapkan protokol kesehatan dan bagi yang belum untuk segera melakukan vaksinasi.

“Upaya untuk meningkatkan efektivitas vaksin dengan protokol kesehatan selain menyegerakan vaksinasi, sehingga semakin banyak orang yang sudah memiliki antibodi dalam tubuhnya,” ujar dia.

Luhut sebelumnya mengakui kekebalan kelompok atau herd immunity sukar tercapai karena tak ada vaksin Covid-19 dengan efikasi 100 persen. Sebelumnya, Presiden Jokowi menargetkan kekebalan kelompok bisa tercapai di Jawa-Bali pada Agustus.

Luhut menyebut, melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/8), angka reproduksi Virus Corona saat ini 1,2 hingga 1,5. Agar Covid-19 terkendali, ia menyatakan angka reproduksi mesti turun sampai 1,0. Caranya, tidak bisa sekadar mengandalkan vaksinasi.

“Apa itu formulanya? Adalah coverage dari vaksinasi tinggi, 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak), dan 3T (tes, telusur, tindak lanjut),” kata dia, yang juga menjabat Menko Maritim dan Investasi.[prs]