Kata Masinton, Kritikan Effendi Simbolon Bukan untuk Jokowi ke Luhut

masinton

Realitarakyat.com – Politikus PDIP, Masinton Pasaribu, menyebut pernyataan Effendi Simbolon yang menyalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Indonesia menuju jebakan pandemi adalah bentuk kritik ke seluruh elemen pemerintah.

Awalnya Masinton menjelaskan kritik Effendi Simbolon terkait jebakan pandemi Covid-19 sebetulnya bukan diarahkan secara khusus kepada Presiden Jokowi. Dia menyebut kritik itu ditujukan bagi para menteri dan pejabat yang justru mengedepankan kerja simbolik dan seremonial bukan kerja langsung di tengah pandemi Covid-19.

“Kritik yang disampaikan oleh Bang Effendi secara spesifik adalah kritik terhadap elemen pemerintahan keseluruhan dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Seperti terhadap menteri-menteri dan pejabat yang masih mengedepankan kerja-kerja simbolik dan seremonial. Jadi kritik tersebut tidak secara khusus ditujukan kepada Presiden Jokowi,” kata Masinton, saat dihubungi, Senin (2/8/2021).

Masinton bahkan menyoroti kinerja Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang belakangan ditunjuk sebagai koordinator penanggulangan Covid-19. Menurutnya, Luhut bertindak secara seremonial dan cenderung menyepelekan Covid-19. Dia lantas menyoroti salah satu pernyataan Luhut yang sempat menyebut Corona terkendali tapi keesokannya justru terjadi lonjakan kasus.

“Cara berpikir dan bertindak seremoni itu yang sampai saat ini menjadi trade mark kebanyakan para pejabat kita. Serta menggampangkan masalah, hari ini bilang terkendali, eh besok lusanya malah terjadi lonjakan kasus Covid secara drastis di Jakarta dan Pulau Jawa,” ucapnya.

Lebih lanjut, Masinton kembali menyinggung Luhut sebagai koordinator penanggulangan Covid-19. Dia berpendapat, selain terlalu reaksioner menanggapi kritik, kondisi Corona di Indonesia melonjak ketika ditangani Luhut.

“Ada Menko yang ditunjuk sebagai koordinator dalam penanggulangan Covid di beberapa provinsi dan mengkoordinir penerapan PPKM, justru hasilnya di beberapa provinsi yang dikoordinir malah terjadi lonjakan dan fasilitas medis untuk perawatan tidak siap. Mengabaikan kerja mitigasi penanggulangan Covid dan terlalu reaksioner menanggapi kritik dan masukan dari masyarakat, ngoceh sendiri tak ada solusi,” ujarnya.

Kemudian Masinton menyebut koordinasi di pemerintahan dalam menangani pademi Covid-19 terkesan jalan sendiri. Selain tidak komunikatif, pemerintah kurang responsif menggalang partisipasi masyarakat.

“Bahkan pemerintah terkesan jalan sendiri dan kerja sendiri. Tidak komunikatif dan responsif dalam menggalang partisipasi masyarakat luas,” imbuhnya.[prs]