Kajati Jangan Hanya Sekedar Memberikan Janji Soal Bank NTT

  • Bagikan
Kajati Jangan Hanya Sekedar Memberikan Janji Soal Bank NTT
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Sejak dilantik sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (Kajati NTT), menggantikan Pathor Rahman, beberapa waktu lalu, Dr. Yulianto, S. H, M. H, berjanji kepada masyarakat NTT untuk membersihkan Bank NTT dari oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab dalam bekerja.

Namun, hingga saat ini janji itu belum ditepatinya. Pernyataan Kajati NTT, Dr. Yulianto, S. H, M. H, hanya sekedar janji manis yang dibuat untuk menyenangkan hati masyarakat NTT sebagai pemilik Bank NTT.

Dosen Fisip Undana Kupang, Lasarus Jehamat kepada wartawan, Minggu (22/08/2021) mengatakan bahwa terkait janji manis Kajati NTT, Dr. Yulianto, S. H, M. H, sedang ditunggu oleh masyarakat NTT.

Menurut Lasarus, janji Kajati NTT, Dr. Yulianto, S. H, M. H, hanya baru sebatas janji dan belum terlaksana. Ini menjadi beban moril Kajati NTT untuk menuntaskannya karena rakyat NTT sedang menunggu janji itu.

“Kalau saya lihat sampai saat ini janji Kajati NTT, Dr. Yulianto, S. H, M. H, baru sebatas janji dan belum juga terlaksana. Ini beban moril Kajati NTT yang hukum wajibnya dipenuhi,” kata Lasarus.

Ditambahkan Lasarus, mengenai janji Kajati NTT,Dr. Yulainto, S. H, M. H, harus dituntaskan dengan adanya penyelidikan kasus dugaan korupsi invetasi senilai Rp. 50 miliar kepada PT. Sunprima Nusantara Pembiayaan Finance yang menjadi temuan BPK RI Perwakilan NTT.

Ditegaskan Lasarus, ini merupakan momen yang tepat bagi Kajati NTT untuk menepati janjinya kepada masyarakat NTT bahwa akan membersihkan Bank NTT, dari antek – antek koruptor.

Mengenai pernyataan Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho bahwa temuan itu sementara dihitung oleh Kurator itu menjadi persoalan lain. Kurator menghitung untuk diketahui besaran kerugian tersebut.

Namun, lanjut Lasarus, mengenai temuan BPK RI Perwakilan NTT sudah menjadi sangat jelas bahwa terjadi kerugian senilai Rp. 50 miliar dan itu merupakan perbuatan pidana yang harus diproses secara hukum.

“Soal salah atau benar biarkanlah hakim nantinya yang akan menilai di Pengadilan nanti. Tapi jaksa memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan proses hukum atas temuan BPK RI Perwakilan NTT itu,” ujar Lasarus.

Ditambahkan Lasarus, Kajati NTT, Dr. Yulianto, S. H, M. H, jangan hanya memberikan janji – janji manis kepada masyarakat NTT. Buktikan janji manis itu dengan menuntaskan temuan BPK RI Perwakilan NTT yang kini sementara dilakukan penyelidikan.(rey)

  • Bagikan