Herman Khaeron Nilai BUMN Masih Jadi Faktor Pendorong Utama Pemulihan Ekonomi Nasional

  • Bagikan
herman
Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron / net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menilai sejauh ini sektor BUMN masih menjadi faktor pendorong utama dalam upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.

Hal itu menanggapi Pidato Kenegaraan Presiden RI pada Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (16/8). Menurutnya, BUMN memiliki fleksibilitas terhadap penyerapan penyertaan modal negara (PMN).

“Menjelang akhir UU Nomor 2 Tahun 2020 terkait dengan pemulihan ekonomi nasional, kita lihat sesuatu yang signifikan terhadap alokasi APBN yang tentu di dalamnya ini akan mencakup persoalan stimulus, insentif, restrukturisasi dari bank-bank milik negara, maupun subsidi terhadap berbagai korporasi,” terang Herman dalam wawancara interaktif secara virtual dengan TVR Parlemen, Senin (16/8/2021).

Politisi yang akrab disapa Hero ini melanjutkan, BUMN merupakan sektor yang paling relevan untuk dapat membantu perputaran roda perekonomian nasional. Ketika market turun dan industri terhambat hingga 80 persen akibat ada tekanan dari Covid-19, BUMN hadir menjadi pilar utama dengan menciptakan skema-skema anggaran pemulihan ekonomi nasional.

“Misal untuk tetap mempertahankan pertumbuhan, jalan tol Trans Sumatra tetap dikerjakan meski ada ketidakmampuan korporasi dari Hutama Karya, namun tetap disuntik oleh biaya negara melalui penyertaan modal negara. Insentif juga banyak diberikan. Misalkan untuk sektor produksi yang desk production-nya adalah gas diberikan insentif dengan harga gas hanya 6 dolar AS per mmbtu,” urai Hero.

Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan, cara-cara BUMN tersebut telah membantu banyak masyarakat Indonesia terhindar dari kesulitan yang sangat mendalam, termasuk di dalamnya mengurangi upaya pemutusan hubungan kerja. Ia berharap sektor BUMN terus dijadikan garda utama pemerintah dalam mengembalikan perekonomian Indonesia yang tertimpa pandemi Covid-19.

“Seluruh skema ini masih bisa digunakan. Tentu hal ini bisa tetap mempertahankan survival ekonomi Indonesia di tekanan pandemi. Lagi-lagi kalau berbicara persoalan ekonomi, tentu kita harus berbicara penanganan Covid-19. Apakah Covid-19 ini mampu untuk kita kendalikan? Ini juga sangat sejalan dengan pemulihan terhadap sektor ekonomi,” tandas Hero.[prs]

  • Bagikan