DPR Minta Pemerintah Kaji Ulang Aturan Swab PCR Untuk Berpergian

  • Bagikan
syarief
Anggaran (Banggar) DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie. //NET
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie mengatakan kalau pemerintah pusat pusat perlu mengkaji ulang aturan Swab PCR untuk masyarakat yang hendak berpergian dengan pesawat terbang ataupun kereta api.

“Kita minta pemerintah pusat mengkaji ulang aturan yang mengharuskan masyarakat yang hendak berpergian dengan pesawat terbang atau kereta api menunjukan negatif covid 19 dengan hasil Swab PCR ( polymerase chain reaction),” kata Syarief melalui keteranganya, Kamis (5/8/2021).

Hal tersebut perlu dilakukan, lantaran Syarief menuturkan ada beberapa hal yang menjadi landasan, diantaranya belum meratanya keberadaan sarana di kabupaten/kota laboratorium pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi virus Corona dapat dilakukan dengan metode PCR tersebut.

“Perlu dipikirkan dan kasihan juga daerah-daerah yang belum memiliki laboratorium sebagai uji hasil swab PCR tersebut,” tuturnya.

Selain itu, Politisi Nasdem tersebut menyatakan terkait harga yang dipatok untuk Swab PCR masing terbilang mahal sehingga membuat biaya untuk Swab PCR tinggi.

“Rentang waktu dari pengambilan sampel hingga hasilnya lumayan lama, bisa 12 jam bahkan 36 jam. Kalo ingin 6 jam harganya juga lebih mahal,” ucapnya.

Legislator daerah pemilihan Kalimantan Barat 1 tersebut juga memaparkan rentang waktu yang lama keluarnya hasil juga membuat tidak efektif menekan penyebaran Covid 19.

Pasalnya, bisa saja masyarakat tersebut terpapar beberapa jam usai melakukan test swab PCR sementara hasil testnya negatif dan tetap berpergian. Hal tersebut ditambah dengan masih banyak ditemukan surat Swab PCR palsu.

Untuk itu, Ia menyarankan untuk menggantikan syarat berpergian dengan pesawat dan kereta api, pemerintah cukup dengan Swab Antingen.

“Kalo Swab Antigen semua daerah bisa melakukannya, biaya murah dan hasilnya cepat. Tetapi, Swab Antigen ini harus dilakukan di bandara atau stasiun kereta api, dengan waktu beberapa jam sebelum keberangkatan,” paparnya.

Supaya lebih efektif, Syarief menyebutkan kalau pemerintah di bandara atau stasiun kedatangan harus melaksanakan Swab PCR secara acak.

“Sampel diambil secara acak di bandara kedatangan. Ini saya rasa jauh lebih baik menekan penyerbaran Covid 19 ini, dengan menekankan penumpang patuh pada protokol kesehatan,” pungkasnya.[prs]

  • Bagikan