Anwar Ibrahim Sebut Pemerintahan PM Malaysia Muhyiddin Telah Tumbang

  • Bagikan
Anwar Ibrahim
PM Malaysia Anwar Ibrahim/DOK/NET
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Gejolak politik di Malaysia terus berlanjut, dengan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim menyatakan mayoritas anggota parlemen tidak mendukung pemerintahan Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin. Dengan situasi ini, Anwar menilai pemerintahan PM Muhyiddin secara efektif telah tumbang.

Seperti dilansir The Star, Senin (2/8/2021), klaim tersebut disampaikan Anwar saat berpidato di Dataran Merdeka pada Senin (2/8) pagi waktu setempat, sebelum memimpin sekelompok anggota parlemen oposisi dalam aksi protes dan pawai menuju gedung parlemen Malaysia.

“Saya memiliki informasi tentang daftar anggota parlemen yang meminta untuk mundur dari pemerintahan Perikatan,” ucap Anwar merujuk pada koalisi pemerintahan Perikatan Nasional yang dipimpin PM Muhyiddin.

“Dengan 107 anggota parlemen di sini hari ini, bersama dengan mereka (anggota parlemen yang tidak lagi mendukung koalisi pemerintahan-red), pemerintah telah ditumbangkan,” klaim Anwar dalam pidatonya.

Menurut Anwar, para anggota parlemen itu menarik dukungan untuk pemerintahan PM Muhyiddin setelah teguran terbaru dari Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah, terkait pencabutan aturan-aturan darurat semasa pandemi virus Corona (Covid-19) tanpa izin sang Raja Malaysia.

“Penghinaan terhadap institusi Kerajaan oleh Perdana Menteri dan Kabinetnya tidak pernah terjadi sebelumnya dan itulah mengapa kita berkumpul di sini dan kita akan pawai menuju parlemen,” ujarnya.

Para politikus oposisi menggelar aksi protes untuk menentang penutupan parlemen dan menuntut pengunduran diri PM Muhyiddin. Diketahui bahwa hari terakhir sidang parlemen, yang dijadwalkan Senin (2/8) ini, telah dibatalkan setelah ditemukannya beberapa kasus infeksi Corona di badan legislatif itu.

Namun, oposisi menuduh PM Muhyiddin menggunakan Covid-19 sebagai alasan untuk menghindari mosi tidak percaya yang dapat menyebabkan jatuhnya pemerintahannya yang dilanda krisis.

Dalam aksi protes itu, Anwar dan mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad, yang sebelumnya bermusuhan, saling berdiri berdampingan bersama politikus oposisi lainnya sebelum melakukan pawai ke gedung parlemen.

Namun rombongan anggota parlemen oposisi itu dicegat oleh Federal Reserve Unit (FRU) dan mematuhi perintah polisi untuk membubarkan diri pada pukul 11.00 waktu setempat.

Anwar diketahui pernah melontarkan klaim serupa pada September tahun lalu, saat dia mengklaim dirinya mendapatkan dukungan mayoritas yang ‘kuat, tangguh dan meyakinkan’ untuk membentuk pemerintahan baru.[prs]

  • Bagikan