Wakil Ketua DPR RI Dasco : Tidak jadi Masalah Komplek Parlemen Dijadikan RSD Covid-19 , Namun Kendalanya Banyak

  • Bagikan
Wakil Ketua DPR RI Dasco : Tidak jadi Masalah Komplek Parlemen Dijadikan RSD Covid-19 , Namun Kendalanya Banyak
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad melakukan pengecekan persiapan di kompleks parlemen yang direncanakan menjadi rumah sakit darurat (RSD) covid-19.

Dasco juga mengatakan, pihaknya tidak keberatan jika kompleks parlemen dijadikan RSD Covid-19. Untuk itu, dirinya bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar dan sejumlah anggota DPR lainnya melihat kesiapan teknis di sejumlah bagian gedung DPR ditinjau satu per satu.

“Saya tadi mengajak wartawan langsung meninjau (kesiapan teknis gedung DPR jadi RSD covid-19),” kata Dasco, Senin (12/7/2021).

Dasco melanjutkan, dalam pengecekan tersebut ada beberapa kendala yang harus diselesaikan agar dapat mendukung RSD Covid-19.

Dasco menjelaskan, kendala itu seperti akses tempat tidur yang tidak muat ke dalam ruangan. Untuk itu, pihaknya tidak keberatan jika komplek parlemen dijadikan RSD Covid-19 tapi harus ada pembongkaran agar mendukung fasilifas.

“Tadi tempat tidur tidak bisa dimasukkan ke dalam lift. Ternyata tadi teman-teman wartawan sudah melihat kalau fasilitas lift itu tidak memungkinkan (dimasuki) tempat tidur karena itu tidak desain (untuk barang),” ungkap dia.

Selain itu, politikus Partai Geridra ini mempertanyakan keamanan dan kenyamanan pasien bila dirawat di ruang tersebut.

“Mau ditaruh di mana kalau lantainya menurun begitu. Kawan-kawan simpulkan sendiri apakah ruang paripurna bisa atau enggak,” kata Dasco.

Ia juga mengecek kondisi Gedung Nusantara I yang terdiri dari 23 lantai. Sejumlah kendala juga ditemukan, termasuk jenis lift yang digunakan untuk memasukan peralatan atau kebutuhan pasien.

Selain itu, lift di Gedung Nusantara I sering macet. Hal itu dirasakan wartawan secara langsung.

Lantai satu di Gedung Nusantara I memiliki 30 ruangan. Masing-masing ruangan diprediksi berkapasitas dua tempat tidur.

Fasilitas kamar mandi di lantai satu Gedung Nusantara I terbatas. Hanya ada enam kamar mandi.

Dasco menilai harus dilakukan pembongkaran jika ingin menjadikan Gedung Nusantara I sebagai RSD darurat. Namun, hal tersebut akan memakan waktu.

“Kita mau, tapi secara teknis memungkinkan tidak? Makanya kita lihat tadi, kita bukannya enggak mau, tapi kesiapan teknis kita tinjau dulu,” kata Dasco.(ilm)

  • Bagikan