Waduh! Selama Mei 2021 Ada 155,6 Ribu Wisman Masuk Indonesia

  • Bagikan
karantina
Ilustrasi turis asing/Net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia naik 24,48 persen dari 125 ribu orang pada April 2021 menjadi 155,6 ribu orang pada Mei 2021. Namun, jumlahnya turun 3,85 persen dari 161,8 ribu pada periode yang sama tahun lalu.

“Kunjungan wisman masih terkendala karena mobilitas dan pelarangan penerbangan, ini masih ada dan selama 2021 ini kondisinya lebih rendah dari 2020 maupun kondisi normal,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono saat konferensi pers virtual, Kamis (1/7/2021).

Berdasarkan moda transportasi, turis yang masuk ke Indonesia mayoritas menggunakan angkutan darat mencapai 97,03 ribu orang atau 62 persen dari total. Sisanya, menggunakan angkutan laut 29 persen dan udara 9 persen.

Berdasarkan pintu masuk angkutan udara, peningkatan jumlah turis terbanyak ada di Bandara Internasional Juanda mencapai 50,94 persen. Sementara jumlah turis masuk di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Sam Ratulangi turun masing-masing minus 17,43 persen dan 62,2 persen.

Untuk angkutan laut, turis banyak masuk ke tanah air melalui Pelabuhan Batam dan Tanjung Uban. Bahkan, jumlah turis yang masuk melalui dua pintu itu naik masing-masing 28,27 persen dan 100 persen.

Sedangkan pada jalur angkutan darat, peningkatan turis masuk mencapai 333,33 persen melalui Atambua. Namun, turun 100 persen di Entikong.

Berdasarkan asal negara, mayoritas turis yang masuk ke dalam negeri berasal dari Timor Leste mencapai 51,5 persen dari total. Lalu, diikuti Malaysia 31,5 persen, China 3,3 persen, dan lainnya.

Secara kumulatif, BPS mencatat jumlah kunjungan turis ke Indonesia baru mencapai 664,53 ribu orang sepanjang Januari-Mei 2021. Jumlahnya turun drastis 77,62 persen dari 2,96 juta orang pada Januari-Mei 2020.

“Menurunnya jumlah kunjungan wisman ini akan berdampak besar pada ekonomi karena sektor pariwisata memberi dampak besar ke sektor ekonomi lainnya dan karena kunjungan wisman selalu menurun maka ini juga akan berdampak ke sektor pariwisata, dan ini sektor yang akan lama pulih,” tuturnya.

Lebih lanjut, Margo mengatakan minimnya jumlah turis yang masuk ke Indonesia juga mempengaruhi tingkat penghunian kamar (TPK). Tercatat, TPK turun 2,66 poin dari 34,63 persen pada April 2021 menjadi 31,97 persen pada Mei 2021.

“Tapi ini sebenarnya masih lebih baik dari tahun lalu, Mei 2020 itu hanya 14,45 persen. Namun kalau dibandingkan kondisi normal masih lebih rendah, Mei 2019 itu 43,53 persen,” ucapnya.

BPS mencatat jumlah penumpang angkutan udara untuk penerbangan domestik sebanyak 2,44 juta orang pada Mei 2021. Jumlahnya turun 12,68 persen secara bulanan dari April 2021, namun naik 2.701,26 persen dari Mei 2020.

Sementara jumlah penumpang penerbangan internasional naik 2,07 persen secara bulanan menjadi 40 ribu orang pada Mei 2021. Begitu juga secara tahunan, melonjak 279,49 persen dari Mei 2020.

Pada moda kereta api, jumlah penumpang mencapai 14,86 juta orang atau turun 0,05 persen secara bulanan pada Mei 2021. Tapi, bila dilihat secara tahunan, jumlahnya naik 170,92 persen dari Mei 2020.

Sebaliknya, jumlah muatan pada kereta barang justru naik 1,73 persen secara tahunan menjadi 4,3 juta ton. Begitu pula secara tahunan tumbuh 38,88 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Selanjutnya, jumlah penumpang pada angkutan laut turun 2,16 persen secara bulanan menjadi 1,31 juta orang pada Mei 2021. Namun, jumlahnya meroket 374,03 persen bila dibanding Mei 2020.

Kondisi serupa terjadi di kapal barang, yaitu turun 4,83 persen secara bulanan menjadi 24,8 juta ton, tapi naik 14,24 persen secara tahunan.[prs]

  • Bagikan