Waduh! Rumah Sakit di Kota Bogor Alami Krisis Oksigen

  • Bagikan
PAN, arya
Waketum PAN Bima Arya/Net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan pengecekan ketersediaan tabung oksigen medis dan liquid oxygen tank di sejumlah rumah sakit di Kota Bogor guna memetakan kebutuhan oksigen bagi pasien COVID-19.

Menurutnya, jika Kota Bogor mendapat pasokan 30 ton oksigen di enam filling station per hari, maka bisa dikatakan aman.

Usai melakukan rapat di Balai Kota Bogor, ia bersama Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno juga mendatangi tempat penyimpanan tabung oksigen medis di rumah sakit Ummi Bogor. Pihaknya juga mengecek Liquid Oxygen Tank di rumah sakit PMI, rumah sakit Medika Dramaga, dan rumah sakit Mulia.

“Tadi saya rapat di Balai Kota memetakan stok oksigen. Sebagian besar rumah sakit di Kota Bogor memang kondisinya sama, krisis ketersediaan oksigen, karena 6 filling station di kabupaten (Bogor) yang biasa memasok itu kurang pasokan,” kata Bima dalam keterangan tertulis, Minggu (11/7/2021).

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor ini mengatakan pihaknya juga melakukan komunikasi secara intensif dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. Menurut Bima, Koordinator PPKM Darurat untuk Pulau Jawa dan Bali itu akan membantu memasok kebutuhan oksigen medis ke Kota Bogor.

“Saya sudah komunikasi dengan Pak Luhut. Beliau berjanji akan membantu, tadi malam ditambah di dua filling station di Cileungsi dan Citeureup. Tapi masih kurang, saya minta untuk Kota Bogor paling tidak per hari untuk satu filling station di drop 5 ton. Kalau 5 ton didrop rutin di 6 filling station, maka Insyaallah akan mencukupi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bima mengatakan pihaknya telah membuat skema yang dirancang untuk menanggulangi kekurangan oksigen medis yakni dengan terus mengecek dan berkomunikasi dengan pihak rumah sakit mengenai kebutuhannya.

“Yang penting kita cek, kita komunikasi dengan rumah sakit. Jadi, ketika sudah emergency ini bisa diantisipasi bersama-sama,” kata Bima.

Ia pun mengungkap sejauh ini rumah sakit yang memiliki liquid oxygen tank hanya mampu bertahan 1-2 hari saja.

“Ya, 5-6 rumah sakit yang pasokannya besar ini bisa bertahan 1-2 hari ke depan. Seperti di Rumah Sakit Mulya ini tadi malam kritis kondisinya, kalau tidak datang pagi-pagi bisa habis. Seperti itu polanya, 1-2 hari bertahan. Jadi, perlu diperbesar memang pasokan di Kota Bogor ini secara keseluruhan,” pungkasnya.[prs]

  • Bagikan