Kemendes: Kawasan Timur Sumbu Baru Pembangunan di Indonesia

  • Bagikan
Kemendes: Kawasan Timur Sumbu Baru Pembangunan di Indonesia
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Taufik Madjid mengatakan Presiden Joko Widodo telah menggeser fokus pembangunan yang bisa dilihat dalam RPJMN saat ini.

Taufik menilai arah pembangunan telah diarahkan ke wilayah Indonesia Timur hingga timbul rasa keadilan.

“Kawasan Timur adalah sumbu baru pembangunan di Indonesia,” kata Taufik dalam keterangan tertulis, Kamis (22/7/2021).

Hal tersebut disampaikan Taufik saat menjadi narasumber dalam Dialog Kebangsaan yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) secara virtual, hari ini.

Taufik mengajak seluruh elemen masyarakat, utamanya di wilayah Indonesia Timur untuk berperan aktif untuk wujudkan sekaligus membuktikan jika Kawasan Timur adalah sentrum pembangunan Indonesia saat ini.

Ia melanjutkan Indonesia Timur, termasuk desa, adalah halaman baru pembangunan. Karenanya, harus juga disertakan kebijakan yang sejalan dengan NawaCita dan kebijakan pembangunan nasional saat ini.

Ia memaparkan dalam pandangan Kemendes PDTT dan merujuk pada data, potensi Indonesia Timur saat besar yang didukung oleh afirmasi dari pemerintah bahkan ada regulasi yang mengatur daerah dan desa.

Oleh karena itu sebagai tindak lanjut dari SDGs Global, Kemendes menuangkan ke konteks desa yang disebut dengan SDGs desa.

“Di dalamnya ada 17 goal pembangunan yang berkelanjutan yang harus wujudkan sesuai target 2030, namun ada angka kemiskinan kronis yang harus dientaskan tahun 2024,” tuturnya.

Taufik mengatakan, hal itu dimulai dengan identifikasi masalah, kebutuhan, dan langkah yang harus dilakukan dengan merujuk pada data-data yang objektif. Pasalnya, dalam RPJMN telah mensyaratkan tujuan pembangunan berkelanjutan harus menjadi navigasi bagi arah kebijakan, hingga ke level desa.

“Kita bakal bahas soal desa tanpa kemiskinan, kelaparan, desa sehat sejahtera, afirmasi pembangunan ramah lingkungan dan ada kesetaraan gender,” imbuh Taufik.

Selain itu, pada SDGs desa ada penambahan Goal ke-18 yaitu lembaga masyarakat desa dan budaya desa adaptif. Hal itu, kata Taufik adalah upaya terbaru untuk terus menerus mendorong daerah agar bisa sejahtera, mengatasi kemiskinan dan menjadi masyarakat sebagai subjek utama pembangunan nasional.

Taufik menambahkan Kemendes juga melakukan pendataan berkaitan dengan SDGs desa. Fakta menarik yang ditemukan, banyak kebijakan tidak berbanding lurus dengan kebutuhan masyarakat karena ada kepentingan dan alasan tertentu.

Oleh karena itu, Kemendes maksimalkan pemutakhiran data desa secara terus menerus yang menjadi dasar penyusunan rencana kerja pemerintah, termasuk di desa.

Taufik juga menuturkan dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan menyebutkan tidak ada satu orang pun yang ditinggalkan dalam pembangunan. Oleh sebab itu, berbagai tahapan pemerintahan, sejak Proklamasi 1945, telah banyak hal yang dilakukan secara bersama.

“Namun harus ada Afirmasi Action yang harus yang harus digulirkan untuk menghadirkan pembangunan yang berkeadilan, ” ujarnya.

Apalagi di masa Pandemi COVID-19 ini, lanjut Taufik, harus selalu mendukung segala kebijakan pemerintah dan bahu membahu untuk sukseskan pembangunan ini untuk mengatasi pandemi COVID-19 ini

“Saya tegaskan, jangan pernah kita pesimis, harapan kita harusnya lewati ratapan kita saat ini,” ucap Taufik.[prs]

  • Bagikan