Gelora: Pandemi Covid-19 Buat Banyak Masyarakat Terima Disinformasi

  • Bagikan
Gelora: Pandemi Covid-19 Buat Banyak Masyarakat Terima Disinformasi
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Pandemi Covid-19 yang cukup lama telah membuat banyak masyarakat menerima disinformasi. Begitupun dengan penggunaan Vaksin Covid-19, bahkan menimbulkan polemik soal keunggulan dan keburukkan vaksin terkait dengan kepentingan bisnis.

“Perlu pemantauan dan analisis terhadap trend geopolitik yang berhubungan dengan masalah ini. Dan ini akan mempengaruhi, keseluruhan tata hubungan secara global,” kata Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta yang membuka diskusi “Covid-19 Mengganas: Siapkah Sistem Kesehatan Nasional Menghadapinya?” di Jakarta, Kamis (1/7/2021).

Oleh karena itu, Anis mendorong agar otoritas science lebih aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait Covid-19 tersebut. Dari sini pula, kemudian bisa membayangkan alternatif kebijakan ekonomi yang akan diambil pemerintah.

Lebih jauh Mantan Ketua DPR ini, otoritas pelayanan harus cepat merespon. Karena pandemi Covid-19 ini sangat berbeda pelayanannya dengan bencana alam. “Jadi tentu berbeda perilaku pelayanannya. Saya bisa membayangkan betapa rumitnya, petugas nakes melayani. Karena penanganan persoalan ini serba rumit, maka membutuhkan penguatan pada emergensi,” ujarnya lagi.

Oleh karena, Anis menegaskan bahwa ini merupakan momentum untuk membangun solidaritas nasional dan semangat kolaborasi untuk penanganan masalah ini.

Sementara itu Satgas Nasional Penanganan Covid-19, Brigjen (purn) TNI Dr. Alexander K. Ginting Sp.P mengatakan untuk menyelesaikan masalah pandemi ini harus mulai dari hulunya. Karena yang terjadi sekarang ini, mayoritas pasien yang masuk rumah sakit sudah dalam keadaan batuk, demam dan sesak napas.

Oleh karena itu, lanjut Dr Ginting, Satgas Covid-19 Kabupaten/Kota harus lebih banyak berperan untuk mendukung penanganan di hulu. Karena sepanjang kontak tracing tak bisa dilakukan maksimal. Begitupun isolasi mandiri dan karantina RT/RW tidak didampingi, maka yang terjadi membludaknya pasien Covid-19 di Puskemas-Puskemas.

Sedangkan Dosen Psikologi Universitas Indonesia, Hamdi Muluk mengakui melonjaknya kasus Covid-19 ini karena perilaku masyarakat yang tidak disiplin. “Tingkat kesadaran masyarakat sangat rendah, ketika dia berada di rumah disiplin, tapi begitu ke luar rumah, perilaku sangat berubah dan tidak terkontrol,” ucapnya.

Jadi, lanjut Hamdi Muluk, kata kuncinya adalah perilaku masyarakat. Karena satu-satunya senjata paling ampuh, yakni protectif behavior.[prs]

  • Bagikan