Sebagai Perekat Bangsa, Pangdam V Brawijaya Sebut Pancasila Berhasil Satukan Ribuan Suku Etnis

Realitarakyat.com – Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto menegaskan bahwa Pancasila merupakan perekat bangsa dan negara, sehingga diniai berhasil menyatukan beribu suku etnis di Indonesia.

“Melalui Pancasila, beribu suku etnis bisa menyatu dan disatukan dalam wadah NKRI,” kata Mayjen Suharyanto setelah berziarah ke makam mantan Presiden Soekarno, di Blitar, Jawa Timur, Selasa (1/6/2021).

Pangdam dengan Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo berziarah ke Makam Bung Karno di Kota Blitar yang bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila.

Ia mengatakan sebagai generasi penerus bangsa serta sebagai aparat, dirinya sangat sadar dan meyakini bahwa pengorbanan dan perjuangan Soekarno yang telah menemukan dan menggali unsur serta nilai Pancasila.

Dirinya juga menambahkan sengaja hadir ke makam proklamator itu sebagai bentuk penghormatan. Sebagai generasi penerus, perjuangannya harus diteruskan.

“Kami hadir ke makam ini sebagai penghormatan terhadap pengorbanan dan jasa beliau dalam memproklamirkan kemerdekaan RI dan melahirkan Pancasila,” kata dia.

Dalam kegiatan itu, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo juga didampingi forkopimda di Kota dan Kabupaten Blitar, antara lain Wali Kota Blitar Santoso, Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso, Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan serta Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela.

Ziarah dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Hanya ada beberapa orang yang diizinkan masuk ke dalam area makam mantan Presiden Soekarno yang terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar tersebut.

Selain upacara yang digelar secara terbatas, jurnalis yang diizinkan masuk pun juga terbatas, untuk mencegah kerumunan karena masih pandemi COVID-19.

Seremonial acara juga tetap digelar dengan apel terlebih dahulu, lalu ke lokasi pusara. Di tempat itu, juga dilakukan doa bersama dan tabur bunga.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan tali asih kepada perwakilan penarik becak, warga sekitar serta petugas makam. Setelah selesai, rombongan lalu meninggalkan lokasi makam, beristirahat, dan kembali ke Surabaya. (ndi)