PPJNA 98 : Nilai Penyataan Dasco  Terkait Haji Sudah Tepat Terlantar

Realitarakyat.com – Menyimak apa yang disampaikan Bpk Daco Wakil Ketua DPRRI, mengatakan *hingga 28 Mei 2021, Pemerintah Indonesia juga belum menerima kepastian soal kuota haji.

Padahal, hari itu merupakan batas permintaan pemerintah Indonesia untuk diberikan informasi dari pemerintah Arab Saudi tentang kuota haji untuk Indonesia.

Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga perlu menyiapkan banyak hal untuk memberangkatkan jemaah haji, mulai dari vaksinasi, persiapan catering, hingga pemondokan.

Oleh sebab itu, ia mendukung keputusan Kementerian Agama yang tidak memberangkatkan jemaah haji asal Indonesia.

“Di samping karena belum adanya informasi resmi dari Pemerintah Arab Saudi, juga secara tenggat waktu tidak memungkinan bagi Indonesia memberangkatkan jamaah haji,” ungkap Dasco. (Kompas.com).

Pernyataan Bapak DASCO tersebut sudah tepat dan tegas sebagai Wakil Ketua DPR-RI memiliki tanggung jawab bahwa mempersiapkan keberangkatan haji yang dilakukan pemerintah tidak mudah harus matang tidak cukup satu bulan, para jemaah haji jangan sampai terlantar gara gara kurang persiapan karena terburu buru. Dengan ketegasan DASCO mendukung keputusan Kemenag membatalkan keberangkatan haji tahun ini karena belum adanya keputusan kuota dari pihak perintahan Arab Saudi adalah langkah benar sebagai wakil rakyat, dalam release yang disampaikan Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98 – PPJNA 98, ditandatangani oleh Anto Kusumayuda Ketum PPJNA 98 dan Abdul Salam Nur Ahmad Sekjen PPJNA 99, Minggu (06/06/2021).

Selanjutnya dalam release yang disampaikan PPJNA 98 menuturkan *Sangat menyayangkan masih ada pihak pihak yang memfitnah dan Membully Presiden Jokowi, Menteri Agama serta pimpinan DPR-RI terkait tidak adanya keberangkatan haji tahun ini. Tentunya keputusan pemerintah itu atas dasar kajian yang mendalam dan komprehensif untuk kemaslahatan dan keselamatan warga bangsa Indonesia khususnya yang akan melaksanakan ibadah haji, katanya.

Ditengah pandemi ini bukannya banyak beristigfar, bertafkur refleksi diri malahan menyebar kebencian, memfitnah,.ibadah hajipun dipolitisir didramatisir malahan dimanfaatkan isyunya untuk memperburuk citra pemerintahan Jokowi oleh pihak dan kelomppk yang secara sengaja akan jatuhkan Presiden Jokowi, pungkas Anto Kusumayuda Ketum PPJNA 98.(ilm)