LSM Penjara Kecewa PT Tjiwi Kimia Pekerjakan Oknum Pekerja yang Tertangkap Mesum

  • Bagikan
LSM Penjara Kecewa PT Tjiwi Kimia Pekerjakan Oknum Pekerja yang Tertangkap Mesum
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Tertangkapnya petinggi manajemen Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Perawang bersama wanita yang bukan pasangan resminya di kamar hotel di wilayah Riau menjadi contoh buruk bagi masyarakat.

Pasalnya, kejadian tersebut terjadi disaat pemerintah sedang gencar-gencarnya memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penularan virus Corona 2019 (COVID-19).

“Yang bersangkutan sungguh tidak bisa ikut anjuran pemerintah untuk cegah COVID-19 apalagi seorang petinggi perusahaan terbuka,” kata Dwiki Zulkarnain, Ketua LSM Penjara, Kamis (17/6/2021).

Bahkan menurut Dwiki, petinggi PT IKPP itu benar-benar tidak memberikan contoh yang baik kepada karyawan serta masyarakat umum bagaimana mencegah penyebaran COVID-19 ini. Apalagi terdengar kabar bahwa sejak Oktober 2020 oknum petinggi tersebut sudah dipekerjakan kembali di Tjiwi Kimia Mojokerto.

Menurut informasi yang beredar, pasangan yang tertangkap Tim Patroli Gabungan pada PSBB dan pembatasan jam malam itu merupakan oknum Top Managemen PT. IKPP Perawang inisial “HH” bersama teman wanitanya berinisial “P” yang diketahui bekerja di PT SGB (vendor PT. IKPP).

Kini HH diduga tetap bekerja di PT Tjiwi Kimia di Mojokerto. Sejumlah karyawan lokal dipecat oleh manajemen sementara dari wilayah lain di masukkan pabrik kertas tersebut.

HH pun dituding sebagai biang keladi pemecatan karyawan lokal. Hal itu diungkap seorang karyawan di Tjiwi Kimia yang ditemui wartawan di lokasi pabrik Mojokerto.

Karyawan itu mengaku HH masih tetap bekerja di pabrik Mojokerto sampai saat ini. Walaupun diakuinya beredar kabar HH sudah tidak ada di dalam struktur perusahaan.

Entah tujuannya apa, seolah HH  “disembunyikan” oleh mill head berinisial “AS”, sehingga HH tetap bisa bekerja seperti di belakang layar dengan sikap arrogansi nya.

Sebuah perusahaan yang sangat besar dan lama berdiri bahkan sudah Tbk seharusnya terbuka akan manajemen. Hal itu untuk bisa menjaga kredibilitas perusahaan tersebut.

Karyawan tersebut menambahkan, bahwa sampai pegawai admin pun di “hire” dari luar Jawa. Bahkan beberapa dari pegawai baru tersebut memanggil HH dengan panggilan “Opung” yang artinya paman.

Dia juga mengatakan, isu yang beredar di internal perusahaan bahwa HH memang cukup berpengaruh di manajamen pabrik.

Dia juga mengakui sejak masuknya HH di Tjiwi Kimia Mojokerto, puluhan karyawan baru di rekrut dari luar pulau Jawa. Tak hanya itu suppliernya pun di datangkan oleh luar pulau Jawa.

Sebagai karyawan, kata dia, dirinya hanya bisa bekerja sehari-hari dan berharap tidak terkena pemecatan atau mutasi sebagaimana lainnya.

“Saya berdoa saja, semoga kita tidak terkena PHK mas,” katanya kepada wartawan.

Ketika wartawan mencoba akan wawancara dengan HRD Tiwi Kimia Mojokerto Landreas Lie atau yang akrab disapa pak Lan Jumat 11 Juni 2021 sekitar 14.00 menemui jalan buntu karena terkesan berbelit-belit prosedur nya. Resepsionist perusahaan mengatakan, sulit menemui HH ataupun Landreas Lie bila tak ada janji.

Wartawan yang menyambangi Pabrik Tjiwi Mojokerjo harus gigit jari karena tak bisa bertemu petinggi pabrik. Bahkan, telepon pun tak digubris.

Petugas security menegaskan peraturan di perusahaan ini memang demikian sambil menyodorkan nomor telepon di reception

Demikian upaya wartawan berkali kali untuk menghubungi HRD by phone tapi selalu sia sia karena diruang HRD tidak ada yang terima telepon atau memang sengaja tidak mau angkat telepon.

Salah seorang receptionist saat diminta disambungkan lagi, mengakui selalu menyambungkan ke HRD tapi diterima atau tidak sudah tidak menjadi kewenangan yang bersangkutan.

“Silahkan pak dihubungi lagi siapa tahu diangkat,” kata receptionist perusahaan tersebut.

Kepala Dinas Tenaga Kerja kabupaten Sidoarjo ketika akan kami konfirmasi tentang permasalahan ketenagakerjaan di Tjiwi Kimia Mojokerto belum berhasil bertemu dengan sang Kadis karena masih luar kota.

Diketahui, saat dilakukan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Siak, beredar kabar bahwa petugas gabungan gerebek pasangan bukan suami istri berduaan di dalam kamar hotel di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak beberapa waktu lalu.

Menurut informasi yang beredar, pasangan yang tertangkap Tim Patroli Gabungan pada PSBB dan pembatasan jam malam itu merupakan oknum Top Managemen PT IKPP Perawang inisial “HH” bersama teman wanitanya berinisial “P” yang diketahui bekerja di PT SGB (Vendor PT. IKPP).

Beredarnya kabar tersebut dibenarkan salah seorang yang tidak ingin namanya dicantumkan di halaman berita ini, dia menjelaskan bahwa kejadian penggerebekan itu antara pukul 20.30 WIB – 21.30 WIB, dimana kedua pasangan tersebut kedapatan berduan di dalam kamar hotel pada malam itu.

“Kalau kita tidak persoalkan itu, sebab kejadiannya di luar tanggungjawab perusahaan dan bukan di dalam lokasi pabrik. Iya, keduanya ditangkap tim gabungan kemudian digelandang ke Mapolsek Tualang,” sebut dia.

Hal yang sama disampaikan salah seorang petugas yang bertugas pada malam kejadian itu, menyebutkan bahwasanya dia tidak mengetahui persis seperti apa tindak lanjut dari proses terhadap oknum Top Managemen perusahaan tersebut.

“Kalau mau tahu pastinya keduanya diproses di Mapolsek Tualang,” singkatnya.

Dihubungi melalui sambungan seluler, Panit I Reskrim Polsek Tualang Ipda Ichsan SH mengatakan kejadian itu kebetulan di luar, selanjutnya yang bersangkutan inisial H dan P dibawa ke Mapolsek Tualang.

“Kemarin itukan kita amankan mereka inikan di luar, kemudian kita bawa ke kantor, udah sampai situ aja kita,” tandasnya.[prs]

  • Bagikan