Ini Penjelasan Satgas Terkait Tingginya Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran

  • Bagikan
Ini Penjelasan Satgas Terkait Tingginya Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Penanganan COVID-19 Pemerintah Prof. Wiku Adisasmito /net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa kenaikan kasus tertinggi pada minggu keempat pasca Idul Fitri seluruhnya diisi oleh Provinsi dari Pulau Jawa.

Dia mengatakan, hal ini karena provinsi-provinsi di Pulau Jawa merupakan daerah asal dan tujuan mudik, dan bisa bertahan hingga delapan pekan.

“Kenaikan tertinggi ini dapat dikaitkan dengan fakta bahwa meskipun telah diberlakukan periode peniadaan mudik sebelum dan setelah Idul Fitri namun mobilitas penduduk ke luar Jabodetabek sebelum Idul Fitri serta mobilitas penduduk masuk ke jabodetabek setelah Idul Fitri tetap mengalami peningkatan yang signifikan,” ujarnya.

“Selain itu di dalam kota pun juga terjadi kenaikan mobilitas penduduk ke pusat perbelanjaan dan tempat wisata selama periode Idul Fitri,” katanya dalam konferensi persnya, Kamis (17/6/2021).

Wiku mengatakan adanya periode tambahan yaitu arus balik ke Jabodetabek satu minggu pasca Idul Fitri dapat menyebabkan periode dampak yang ditimbulkan bertambah satu sampai dua minggu.

“Dampak dari suatu periode libur panjang biasanya terjadi empat sampai enam minggu lamanya. Namun, dengan adanya periode tambahan ini bisa saja dampak dari periode Idul Fitri di tahun ini bertahan selama tujuh sampai dengan delapan minggu,” ungkapnya.

Meski begitu Wiku menyebut bahwa keadaan di tahun ini berbeda dengan keadaan di tahun lalu. Di mana menurutnya semua orang mungkin sudah lelah karena telah berjibaku dengan pandemi ini selama lebih dari satu tahun.

“Keinginan untuk kembali menjalani aktivitas normal tentunya tidak dapat dihindari. Dan roda ekonomi pun harus terus berjalan. Namun sisi positifnya adalah kita dapat mengambil pelajaran dari penanganan dan perkembangan Covid-19 di tahun lalu,” ujarnya.

Dia mengatakan dengan pengalaman tahun lalu dapat memilah hal-hal yg perlu dihindari dan ditingkatkan. Termasuk juga terkait inovasi dan intervensi kebijakan seperti apa yang harus diterapkan di tahun ini.

“Pemerintah perlu untuk terus menguatkan penanganan hingga level terkecil dengan melakukan tindakan konkrit dalam keadaan genting. Dan di waktu bersamaan masyarakat perlu untuk terus meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan setiap saat,” pungkasnya. (ndi)

  • Bagikan