Indonesia Tagih Janji Negara Maju Soal Emisi Gas Rumah Kaca

  • Bagikan
Indonesia Tagih Janji Negara Maju Soal Emisi Gas Rumah Kaca
Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar (ist/net)
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Indonesia menagih janji negara maju untuk membantu negara-negara berkembang mencapai target nol emisi gas rumah kaca yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris pada 2016 lalu.

Wakil Menteri Luar Negeri RI, Mahendra Siregar, menganggap kontribusi negara maju masih kurang dalam memberikan dukungan finansial dan teknologi bagi negara-negara berkembang.

Selama ini, negara berkembang, termasuk Indonesia, masih menghadapi sejumlah tantangan untuk mencapai target nol emisi dan belum sepenuhnya ahli terkait kebijakan ramah lingkungan beserta penerapan teknologinya.

“Terkait pemenuhan target nol emisi, kami sangat prihatin terhadap minimnya progres pemenuhan kewajiban negara maju dalam memberikan dukungan finansial dan transfer teknologi di bawah Perjanjian Paris,” kata Mahendra dalam Forum Perubahan Iklim Virtual Trihita Karana, Rabu (23/6/2021).

Dalam forum itu, Mahendra menjabarkan upaya pemerintah Indonesia selama ini dalam mencegah perubahan iklim dan ambisinya mencapai target emisi karbon.

Mahendra mengklaim Indonesia berhasil meminimalkan kebakaran hutan dan deforestasi hingga 90 persen, tertinggi di milenium ini.

Mahendra juga mengatakan Indonesia telah meningkatkan komitmen pada pencegahan perubahan iklim, salah satunya dengan memperluas konservasi pantai dan biota laut.

Ia memaparkan saat ini Indonesia tengah menyusun rencana jangka panjang pengurangan gas karbon dan ketahanan iklim pada 2050, termasuk menerapkan penggunaan energi terbarukan hingga 23 persen pada 2025 dan 31 persen pada 2050.

“Jadi kerja sama internasional sangat penting di sini untuk memenuhi target. Karena itu, kami fokus pada kerja sama internasional mulai dari multilateral hingga bilateral,” kata Mahendra.

Selain Mahendra, forum itu juga dihadiri oleh beberapa menteri, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk Isu Perubahan Iklim, John Kerry.

Dalam kesempatan yang sama, Luhut mengatakan bahwa pemerintah akan mempercepat target nol emisi karbon (net zero emission) sebelum 2060. Sebelumnya, pemerintah menargetkan target itu baru tercapai pada 2060.

Sementara itu, Kerry menegaskan bahwa Amerika Serikat masih terus berkomitmen memenuhi target nol emisi dan upaya lainnya terhadap pencegahan perubahan iklim.

Kerry mengutarakan komitmen Biden itu setelah pemerintahan Donald Trump menarik AS keluar dari kesepakatan Paris.

“Kami tidak akan meminta negara lain melakukan hal yang tidak akan kami lakukan. Maka dari itu, AS umumkan target baru dalam kampanye pencegahan perubahan iklim ini,” kata Kerry.[prs]

  • Bagikan