Bamsoet: IMI dan Bea Cukai Sepakat Kerjasama Optimalisasi FIA CPD

Realitarakyat.com – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo bersama Dirjen Bea dan Cukai Askolani sepakat untuk meningkatkan kerjasama antara IMI dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Khususnya dalam mengoptimalisasi fungsi FIA Carnet de Passage en Douane (CPD), sebagai perizinan kendaraan masuk atau ke luar negeri non permanen, untuk menunjang sektor olahraga dan sport tourism kendaraan bermotor di Indonesia.

“Tim balap internasional yang mengikuti berbagai kejuaraan internasional di Indonesia, maupun tim balap Indonesia yang mengikuti kejuaraan balap di berbagai negara, bisa menggunakan fasilitas FIA CPD untuk memasukan kendaraan balap serta suku cadangnya. Karenanya perlu ada kesepahaman dan kerjasama antara IMI dengan Direktorat Bea dan Cukai agar proses dilapangan dalam penerapan FIA CPD tak ada kesulitan, seluruhnya dijalankan sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Bamsoet usai bertemu Dirjen Bea dan Cukai Askolani, di Jakarta, Selasa (15/6/21).

Turut hadir pengurus IMI Pusat, antara lain Badan Penasihat Andi Rahmat, Sekretaris Jenderal Ahmad Sahroni yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Wakil Ketua Umum Mobilitas Rifat Sungkar, Plt Wakil Ketua Umum Olahraga Sepeda Motor Eddy Saputra, Hubungan Antar Lembaga Junaidi Elvis, serta Komunikasi dan Media Sosial Hasby Zamri.

Hadir pula jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, antara lain Direktur Penindakan dan Penyidikan Bahaduri Wijayanta, Direktur Teknis Kepabeanan R Fadjar Donny Tjahjadi, Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis Sugeng Apriyanto, serta Kasubdit Penerimaan Lupi.

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, di tahun 2020 ini, Indonesia menjadi tuan rumah beberapa kejuaraan balap internasional. Antara lain FIM Superbike World Championship 2021, pada 12-14 November 2021 di Sirkuit Internasional Mandalika. Serta Motocross World Championship (MXGP) sebanyak dua putaran, diselenggarakan 28 November 2021 di Borobudur, Jawa Tengah, serta 5 Desember 2021 di Bali.

“Sedangkan pada tahun 2022, Indonesia direncanakan menjadi tuan rumah MotoGP di Sirkuit Internasional Mandalika Lombok, Kejuaraan Formula E di DKI Jakarta, serta Asia Pacific Rally Championship (APRC) dan World Rally Championship (WRC) di Medan. Agar para peserta tidak menemui kesulitan dalam memasukan kendaraan balapnya, butuh kerjasama erat antara IMI dengan Direktorat Bea dan Cukai,” jelas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, FIA CPD juga bisa digunakan untuk memaksimalkan potensi sport tourism di Indonesia. Turis mancanegara yang senang dengan kegiatan touring, seperti komunitas Harley Davidson, Ferrari, maupun pecinta otomotif lainnya, bisa memasukan kendaraan mereka untuk dipakai touring menikmati panorama keindahan alam Indonesia.

“Banyak sekali destinasi wisata yang cocok dipakai untuk kegiatan touring oleh para traveller internasional. Antara lain Danau Toba di Sumatera Utara, Mandalika di NTB, Tanjung Lesung di Banten, Borobudur di Jawa Tengah, maupun Bromo di Jawa Timur. Selain bisa menikmati keindahan alam Indonesia yang tidak akan mereka temui di negara asalnya, para turis tersebut juga akan mendatangkan devisa bagi negara, serta menggerakan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah setempat,” terang Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menuturkan, data Kementerian Pariwisata pada tahun 2019 mencatat rata-rata satu orang turis dalam satu kali kunjungan ke Indonesia bisa menghabiskan uang belanja minimal USD 1.100. Sementara rata-rata pendapatan pariwisata per hari di pintu-pintu utama destinasi, seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, bisa mencapai USD 1.200 per turis.

“Menurut Indonesia Ecotourism Network, pasca pandemi Covid-19 ada tiga bentuk wisata yang akan dicari oleh wisatawan, yakni ekowisata, wisata petualangan, dan wisata kebugaran. Data lain dari Survei GoLocal Domestic Travel untuk platform perjalanan digital Agoda menempatkan Bali di posisi pertama destinasi wisata yang akan dikunjungi wisatawan usai pandemi Covid-19.  Menunjukan bahwa potensi pariwisata Indonesia dari sektor kegiatan touring, sangat besar. Harus dikembangkan agar bisa mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat,” pungkas Bamsoet. (ilm)