Anies: Masyarakat Betawi Jadi Fasilisator Kemajuan Jakarta Saat Ini

  • Bagikan
Anies: Masyarakat Betawi Jadi Fasilisator Kemajuan Jakarta Saat Ini
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memuji peran warga Betawi asli dalam Hari Ulang Tahun Jakarta ke-494. Menurut Anies, orang Betawi telah menjadi fasilitator atas kemajuan Jakarta saat ini.

Dalam sambutannya pada upacara peringatan HUT Jakarta, Anies menyatakan bahwa masyarakat Betawi menjadi simpul fasilitator kebersamaan di Jakarta, mengingat bahwa saat ini ada beragam suku bangsa dan agama yang berada di Ibu Kota.

“Masyarakat Betawi telah menjadi simpul fasilitator perasaan persatuan, tumbuhnya perasaan kebangsaan, tumbuhnya kebersamaan,” kata Anies dalam sambutannya, Selasa (22/6/2021).

Melansir laman resmi Provinsi DKI Jakarta, suku Betawi merupakan penduduk asli yang tinggal dan berkembang di Jakarta dan sekitarnya. Suku ini terbentuk sekitar abad ke-17, dan merupakan hasil dari campuran beberapa suku seperti Bali, Sumatera, China, Arab, dan Portugis. Dari latar belakang sosial dan budaya yang berbeda-beda itu mereka mencoba mencari identitas bersama dalam bentuk lingua franca bahasa Melayu yang akhirnya membentuk sebuah masyarakat homogen secara alamiah.

Suku bangsa ini biasa juga disebut Orang Betawi atau Orang Jakarta. Nama ‘Betawi’ diambil dari kata ‘Batavia’, nama yang diberikan oleh Belanda pada zaman penjajahan.

Menurut Anies, dalam sejarah perjalanan Jakarta, masyarakat Betawi memfasilitasi seluruh unsur suku bangsa yang ada di Indonesia. Masyarakat Betawi membuat mereka, para pendatang merasakan berada di rumahnya ketika tinggal dan hidup di Jakarta.

“Masyarakat Betawi menghadirkan rasa kesetaraan, menghadirkan rasa keterbukaan. Dan di kota ini lah terjadi pertemuan lintas suku, etnis, bangsa yang kemudian berhasil membuat simpul kebangsaan, simpul persatuan,” katanya.

“Kontribusi yang luar biasa dari perjalanan kota ini, di mana masyarakat Betawi menjadi unsur terpenting dalam memfasilitasi tumbuhnya kebersamaan. Perjalanan Jakarta yang sudah hampir 500 tahun adalah perjalanan yang penuh kisah naik turun,” kata Anies menambahkan.

Pada perayaan ulang tahun yang ke-494 ini, Jakarta dihantam pandemi Covid-19. Dalam beberapa waktu terakhir, kondisi penyebaran virus corona di Jakarta juga semakin mengkhawatirkan.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, total kasus positif di Jakarta sebanyak 479.043 kasus. Dari jumlah tersebut, 438.739 dinyatakan sembuh, dan 7.842 meninggal dunia.

Tingginya kasus positif di Jakarta pun membuat fasilitas kesehatan dan rumah sakit kewalahan. Merujuk data Dinas Kesehatan DKI per Senin (21/6), tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta sudah mencapai 90 persen, dan ruang ICU mencapai 81 persen.[prs]

  • Bagikan