Ahli WHO Sebut Covid-19 Varian Delta Lebih Mematikan

izin

Realitarakyat.com – Seorang ahli sekaligus pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan, mengatakan bahwa Covid-19 varian Delta berpotensi lebih mematikan, terutama jika menginfeksi kelompok rentan.

“[Varian Delta berpotensi] lebih mematikan karena lebih efisien dalam penularannya antara manusia dan tentunya akan menyerang individu rentan yang akan menjadi sangat sakit, harus dibawa ke rumah sakit, dan berpotensi meninggal,” ujar Ryan.

Direktur Eksekutif Program Kesehatan Darurat WHO itu pun mengatakan bahwa para pejabat publik dapat membantu kaum rentan tersebut dengan memberikan donasi atau mendistribusikan vaksin Covid-19 dengan baik.

“Kita dapat melindungi kaum rentan, para pekerja medis yang bekerja di garis depan,” ucap Ryan seperti dikutip AFP, Rabu (23/6/2021).

Ryan melontarkan seruan ini beberapa hari setelah Kepala Ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan, mengatakan bahwa varian Delta akan mendominasi kasus Covid-19 dunia.

Menurutnya, varian Delta akan mendominasi karena sifatnya yang lebih cepat menular ketimbang varian-varian lainnya.

Swaminathan menyinggung bahwa berdasarkan riset terbaru, Delta diperkirakan 60 persen lebih menular ketimbang Alpha, varian Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Inggris.

Alpha itu sendiri saja sudah lebih menular ketimbang varian asli yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, pada 2019.

Menurut data WHO, saat ini varian Delta sudah menyebar ke lebih dari 90 negara. Di sebagian negara, varian Delta sudah mendominasi kasus Covid-19, termasuk Inggris.

Di Inggris, 90 persen lebih kasus aktif corona merupakan varian Delta. Inggris pun mengalami lonjakan penularan yang signifikan.

Sementara itu, di Amerika Serikat, sejumlah pakar kesehatan juga mulai mengkhawatirkan varian yang pertama kali teridentifikasi di India itu.

“(Varian Delta) ini adalah yang paling menular dari semua varian yang pernah kami lihat,” kata Peter Hotez, dekan fakultas kedokteran Baylor College of Medicine, Texas, kepada CNN, Senin (21/6).

Di Asia Tenggara, sejumlah negara juga mulai khawatir terhadap peningkatan penularan Covid-19 varian Delta. Indonesia sudah melaporkan 160 kasus Covid-19 varian Delta yang tersebar di sembilan provinsi.[prs]