Tampil Buruk di Empat Seri MotoGP 2021, Valentino Rossi Dinilai Tak Istimewa Lagi

  • Bagikan
Tampil Buruk di Empat Seri MotoGP 2021, Valentino Rossi Dinilai Tak Istimewa Lagi
Valentino Rossi (ist/net)
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Valentino Rossi kini dianggap tidak lagi istimewa setelah tampil buruk pada empat seri awal MotoGP 2021. Bahkan, Pebalap Petronas Yamaha SRT itu dinilai sangat menderita karena hanya bisa meraih empat poin dari empat balapan dan berada di urutan ke-21 klasemen.

“Penampilan Valentino Rossi pada empat seri awal MotoGP 2021 memang tidak istimewa,” ujar jawara GP500 1993, Kevin Schwantz, dikutip dari situs Motosan.es, Selasa (11/5/2021).

Valentino Rossi sempat mengejutkan publik ketika berhasil menempati posisi empat pada kualifikasi MotoGP Qatar. Namun, keuntungan tersebut tidak bisa dimanfaatkan Rossi.

Pebalap asal Italia itu tampil melempem dan hanya bisa menyelesaikan balapan MotoGP Qatar di urutan ke-12.

Berlanjut ke MotoGP Doha, penampilan Valentino Rossi tak kunjung membaik setelah hanya mampu finis di urutan ke-16.

Setelah meninggalkan Qatar, Valentino Rossi masih kesulitan bersaing ketika MotoGP 2021 memasuki seri Eropa.

Di MotoGP Portugal, Valentino Rossi gagal menyelesaikan balapan seusai terjatuh pada lap ke-17.

Valentino Rossi juga gagal meraih poin dari MotoGP Spanyol seusai finis di urutan ke-17.

Kegagalan bersaing pada empat seri pembuka MotoGP 2021, membuat Valentino Rossi kini sering mendapat kritik.

Sebab, Valentino Rossi menunggangi motor dengan spesifikasi yang identik seperti milik dua pebalap Monster Energy Yamaha, yakni Maverick Vinales dan Fabio Quartararo.

Berbeda dari Rossi, Fabio Quartararo dan Vinales sudah berhasil naik podium juara. Quartaro tercatat dua kali naik podium juara, yakni di MotoGP Doha dan MotoGP Portugal.

Di sisi lain, Vinales adalah pemenang dari balapan pembuka MotoGP Qatar.

Melihat penampilan Rossi pada empat seri pertama MotoGP 2021, Kevin Schwantz mengaku sangat iba.

Kevin Schwantz secara tidak langsung mengaku tidak tega melihat legenda seperti Valentino Rossi menderita di lintasan.

“Saya sangat khawatir dengan Rossi. Saya tidak suka melihat Rossi berada di barisan belakang,” kata Kevin Schwantz.

“Mungkin Rossi kurang nyaman dengan motornya. Mungkin juga ada hal baru di Yamaha yang lebih baik untuk pebalap lain selain Rossi,” ujar Kevin Schwantz menambahkan.

“Saya tentu sangat yakin Rossi akan bangkit dan bertarung lagi. Namun, fakta yang ada sekarang, Valentino Rossi sangat menderita,” ucap Kevin Schwantz.

Lebih lanjut, Kevin Schwantz mengaku teringat dengan masa-masa terakhir karier balapnya setelah melihat performa Rossi awal musim ini.

Masa terakhir Kevin Schwantz sebagai pebalap terjadi pada musim 1995.

Kevin Schwantz yang kala itu masih berusaha pulih dari cedera memutuskan pensiun setelah menyelesaikan tiga balapan GP500 1995.

Mengingat momen pensiunnya, Kevin Schwantz mengaku membuat keputusan itu karena dirinya sadar sudah tidak bisa bersaing lagi.

“Situasi yang dialami Rossi saat ini mengingatkan saya pada apa yang saya alami pada balapan pertama musim 1995. Saya saat finis di barisan belakang,” kata Kevin Schwantz.

“Saya kala itu tidak bisa bersaing untuk naik podium. Sebagai seorang pebalap, menyesuaikan diri dengan kenyataan adalah sesuatu yang sulit,” tutur Kevin Schwantz

“Balapan itu menyenangkan karena kita para pebalap sangat menyukai kemenangan. Namun, jika kemenangan bukan lagi opsi, balapan sudah tidak lagi menyenangkan,” ujar Kevin Schwantz.

Apa yang dialami Kevin Schwantz pada 1995 juga dialami Rossi musim ini. Rossi saat ini kesulitan bersaing dan juga berada di penghujung karier.

Hal itu tidak lepas dari usia Rossi yang kini sudah menginjak 42 tahun. Tidak hanya itu, kontrak Rossi di Petronas Yamaha SRT juga akan berakhir tahun ini.

Terdekat, Rossi dijadwalkan mengikuti MotoGP Perancis yang akan dihelat di Sirkuit Le Mans pada 14-16 Mei 2021. (ndi)

  • Bagikan