LIB Berharap Polisi Keluarkan Izin Liga 1 2021 Mei Ini

Realitarakyat.com – Direktur Utama PT. Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita mengharapkan izin Liga 1 2021 dikeluarkan kepolisian pada bulan Mei nanti. Izin yang keluar pada periode tersebut diharapkan bisa membantu klub-klub peserta mempersiapkan dalam tim.

Saat ini LIB juga masih menunggu arahan dari pihak kepolisian untuk rapat koordinasi terkait izin Liga 1 2021/2022.

“Kami juga sudah sampaikan ke Mabes Polri dan meminta agar izin keluar awal Mei karena faktor persiapan klub bisa lebih matang, kontrak pemain sponsor juga tidak terburu-buru,” kata Hadian Lukita.

“Setelah itu polisi akan bilang, mereka akan matangkan dulu di internal kepolisian dan kami akan dipanggil lagi. Jadi posisi kami menunggu,” ucap Hadian Lukita menambahkan.

Sembari menunggu izin Liga 1, saat ini LIB tengah mengkaji soal suporter. Dalam waktu normal, kata Hadian, pengkajian soal suporter di masa pandemi Covid-19 membutuhkan waktu sekitar lima bulan.

Sementara, LIB hanya punya waktu tidak lebih dari dua bulan untuk membuat kajian tersebut, menyusul Liga 1 2021 diwacanakan bergulir mulai 3 Juli mendatang.

“Untuk waktu sependek ini, kami (hanya bisa) buat kajian sederhana atau kajian awal. Saya perkirakan butuh 5 bulan untuk membuat kajian lengkap pertandingan dengan protokol kesehatan dan ada penonton terbatas,” kata Hadian Lukita.

Kajian lengkap yang dimaksud Hadian Lukita yakni secara menyeluruh yang melibatkan berbagai pihak berwenang. Termasuk menampilkan data-data yang dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan sebelum membuat keputusan.

Pihak-pihak yang dimaksud mulai epidemiolog tentang penyebaran, pola, dan penentu kondisi kesehatan terhadap virus corona. Kemudian Kementerian Kesehatan terkait data vaksin dan lainnya, Satgas Covid-19 soal zona merah, serta masalah yang ditimbulkan yang berkaitan dengan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) oleh Kepolisian.

“Yang kami buat sekarang ini kajian awal sederhana soal teknis di lapangannya. Mulai infrastruktur stadion, berapa pintu yang akan dibuka dengan keterbatasan jumlah penonton tertentu. Karena jumlah berbeda, erat kaitannya dengan mobilisasi di pintu-pintu yang akan dibuka,” kata Hadian Lukita.

“Sistem penjualan tiket online akan seperti apa, cara menempatkan orang di tempat duduk bagaimana. Ini kajian awal yang semua ada dasarnya dari AFC. Proses kajian ini masih jalan, nanti akan kami sajikan dan dipresentasikan,” ujar Hadian Lukita menambahkan.

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyebut Presiden Jokowi membuka peluang Liga 1 digelar dengan penonton.

Presiden juga telah memerintahkan kepada Menpora Amali untuk membuat kajian lebih lanjut terkait gelaran Liga 1 dengan sebagian penonton. Setelah pengkajian selesai, hasilnya akan dilaporkan lebih dulu kepada Presiden.

Rencananya Liga 1 akan bergulir mulai 3 Juli mendatang dengan tetap menggunakan format kompetisi penuh. LIB membuka kemungkinan Liga 1 juga digelar dengan sistem bubble to bubble yang dibagi menjadi lima sirkuit.[prs]