Kerumunan Pengunjung Tanah Abang, Pras PDIP Pertanyakan Keja Satgas Covid-19 DKI

  • Bagikan
pras
Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi/Net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengkritik kerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta lantara tak bisa mencegah membeludaknya pengunjung di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, jelang lebaran 2021.

“Karena seharusnya ini bisa dicegah. Kerja-kerja Satgas Covid-19 di DKI Jakarta kemana kalau bisa sampai terjadi kerumunan seperti itu?” kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (3/5/2021).

Pras, sapaan akrabnya, mengatakan berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Covid-19 Pemprov DKI Jakarta memiliki kewenangan melakukan pengawasan terhadap kegiatan masyarakat.

Menurutnya, kegiatan masyarakat di pasar sangat wajar mengingat sudah menjadi bagian dari tradisi menjelang lebaran dan membantu pemulihan perekonomian di masa pandemi.

Namun, kata dia, pengawasan protokol kesehatan seharusnya dilakukan oleh Satgas.

“Tetapi pengawasan protokol kesehatan dengan menata jarak dan pembatasan terhadap pengunjung ini yang harusnya ditegakkan Satgas Covid-19 di lapangan. Nah kalau sudah terjadi kerumunan seperti ini, lalu tiba-tiba jumlah kasus penularan meningkat bagaimana?,” ujar dia.

Lebih lanjut, selain Tanah Abang, dia juga mengimbau agar Satgas Covid-19 DKI Jakarta meningkatkan pengawasan di tiap-tiap lokasi perbelanjaan lainnya jelang lebaran.

“Di sini saya meminta ketegasan pemerintah dan juga sinergitas kerja dari institusi TNI dan Polri. Karena kita harus meminimalisir terjadinya klaster baru. Jangan sampai kita sama seperti negara lain yang mengalami tsunami,” kata Politikus PDI Perjuangan ini.

Diketahui, kerumunan pengunjung beberapa waktu terakhir terjadi di Pasar Tanah Abang. Bahkan pada Minggu (2/5) diperkirakan ada sekitar 100 ribu pengunjung yang memadati pasar tersebut.

Perumda Pasar Jaya lantas memberlakukan genap-ganjil jam tutup kios di Pasar Tanah Abang untuk mencegah penumpukan pengunjung secara bersamaan.

“Toko yang berada di lantai ganjil diminta tutup jam 4 sore dan yang berada di lantai genap tutup jam 5 sore. Hal ini untuk mencegah penumpukan keluar pengunjung secara bersamaan,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasruddin, Senin (3/5).[prs]

  • Bagikan