Kapolri : 30 Persen Masyarakat Berhasil Lolos Mudik

Realitarakyat.com – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengklaim sebanyak 30% masyarakat nekad mudik di kampung halamanya saat Lebaran Idul Fitri 2021. Namun, kebijakan penyekatan arus mudik lebaran bisa menurunkan angka pemudik sampai 70%.

“Dari hasil laporan, kegiatan penyekatan ini bisa menurunkan arus mudik dari angka normal sampai 70 persen,” kata Sigit di Pos Penyekatan KM 31 Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Rabu (12/5/2021).

Pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan Mudik Lebaran 2021 mulai 6-17 Mei mendatang. Menurut dia, penyekatan dilakukan tidak untuk semata-mata melarang mudik, tetapi untuk menjaga keselamatan masyarakat dari Covid-19. Dikhawatirkan, kebiasaan bersilaturahmi saat momen mudik lebaran dapat menyebarkan virus corona (Covid-19).

Apalagi momen silaturahmi itu dilakukan untuk menemui orangtua yang usainya sangat rentan terpapar dan beresiko tinggi.

”Kami lakukan dalam rangka menjaga keselamatan masyarakat dari resiko penularan Covid-19 dan resiko tiga kali lipat daripada yang muda, itu kita jaga betul,” ujarnya.

Sigit mengharapkan, upaya menekan masyarakat untuk tidak mudik ini dapat mencegah peningkatan angka Covid-19 di Indonesia. Menurutnya, mudik tetap bisa dilaksanakan akan tetapi dengan cara kekinian. Yakni memanfaatkan teknologi yang ada dan dilakukan secara virtual.

“Mudik tetap bisa dilaksanakan tentunya tapi dengan cara-cara masa kini yaitu dengan virtual gunakan video yang ada diaplikasi ponsel,” tegasnya.

Hal itu sangat membantu menekan angka penyebaran wabah Covid-19 dan keluarga maupun lingkungan bisa terjaga.

Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, bersama Ketua DPR Republik Indonesia, Puan Maharani, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Kepala BNPN Doni Monardo melakukan peninjauan titik penyekatan di KM 31 Cikarang Barat Tol Jakarta Cikampek.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo memohon maaf kepada masyarakat atas kebijakan larangan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442/ 2021. Masyarakat harus memaklumi atas kebijakan ini, sebab demi kebaikan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

“Kami mohon maaf, mohon maklum kepada masyarakat. Bahwa pemerintah khususnya kami aparat yang tergabung dalam proses penyekatan atau peniadaan mudik tidak bermaksud untuk melarang masyarakat mudik,” katanya di Pos Penyekatan KM 31 Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Rabu (12/5).

Menurut dia, larangan mudik ini dalam rangka menjaga keselamatan masyarakat dari resiko penularan Covid-19. Para pemudik ini biasanya melakukan silaturahmi kepada keluarganya, yang biasanya usianya lebih senior atau lebih lanjut dan resiko tertular virus corona sangat besar.

Sigit menjelaskan, mudik tetap bisa dilaksanakan tentunya dengan cara-cara masa kini. Yaitu dengan virtual mengunakan video yang ada diaplikasi handphone.”Diharapkan itu bisa mengurangi resiko dan tidak mengurangi momentum kita untuk bersilaturahmi,” ucapnya.

Sedangkan untuk arus balik, Sigit meminta setiap pemerintah daerah mempersiapkannya dengan baik. Yaitu, memastikan para pemudik balik dalam keadaan sehat. Dia juga meminta perhatiannya dalam pengawasan kegiatan di wilayah aglomerasi saat libur lebaran.

“Saya ingatkan rekan-rekan, agar PPKM Mikro itu yang ada di wilayah-wilayah tujuan agar ditingkatkan, kemungkinkan lolos di penyekatan dan untuk kemudian yang hendak balik dilaksanakan pemeriksaan. Sehingga kita yakin yang masuk ke wilayah dalam kondisi sehat bebas dari Covid-19,” pungkasnya.(ilm)