Jaga Pasokan Listrik Jelang Lebaran, PLN NTB Siagakan 935 Personel

Realitarakyat.com – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat menyiagakan sebanyak 935 personel untuk menjaga keandalan pasokan listrik sebagai bentuk komitmen memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang akan merayakan Idul Fitri 1442 Hijriah.

“Sesuai larangan pemerintah, PLN juga menerapkan aturan pelarangan mudik bagi seluruh pegawainya,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran, di Mataram, Minggu (9/5/2021).

Ia mengatakan seluruh personel akan bersiaga dan wajib mengikuti protokol kesehatan COVID-19.

Selain personel, PLN NTB juga menyiagakan sebanyak 134 unit kendaraan, baik mobil ataupun sepeda motor, empat unit mobile UPS, 15 unit mobile trafo dan 20 unit mobile genset.

Seluruh peralatan pendukung tersebut tersebar di 14 posko yang akan siaga 24 jam untuk menjaga keandalan sistem kelistrikan.

“Posko tersebut tersebar di Pulau Lombok, dan Pulau Sumbawa,” ujarnya.

Ia menambahkan periode masa siaga telah dimulai pada 6-21 Mei 2021. Selama periode tersebut, PLN tidak boleh melakukan pemeliharaan yang sifatnya terencana. Pemeliharaan yang sifatnya pencegahan telah dilakukan sebelum periode masa siaga.

“Hal itu tentunya agar supaya memasuki Idul Fitri, masyarakat dapat nyaman berkumpul bersama keluarga di rumah,” katanya.

Ia juga menjelaskan apabila terpaksa PLN harus melakukan pemeliharaan, maka pasukan elit pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) akan dimaksimalkan.

Meski demikian, menurut dia, terkadang ada hal-hal yang tidak diduga, seperti cuaca ekstrem atau ada pohon tumbang yang akan menyebabkan padam listrik.

“Untuk gangguan yang sifatnya tidak dapat kami prediksikan, misalkan yang disebabkan oleh faktor alam, gangguan yang ditimbulkan pastinya tidak dapat dihindari. Namun, kami pasti akan berupaya untuk menekan lama padam yang dialami oleh masyarakat,” kata Lasiran.

Terkait beban puncak, Lasiran menyebutkan sistem kelistrikan Lombok per 8 Mei 2021 memiliki daya mampu sebesar 335,8 mega Watt (MW) dengan beban puncak sebesar 246,3 MW.

Saat ini, sistem kelistrikan Sumbawa memiliki daya mampu sebesar 124,9 MW dengan beban puncak sebesar 105,9 MW. Masih terdapat cadangan daya 89,5 MW untuk Lombok dan 19 MW untuk sistem Sumbawa.

“Beban puncak pada saat Ramadhan bergeser dari yang sebelumnya pukul 19.00 Wita, berubah menjadi pukul 21.00 Wita. Itu menunjukan adanya perubahan aktivitas masyarakat selama bulan puasa,” ujar Lasiran.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk dapat memberikan informasi kepada PLN apabila menemukan kondisi yang membahayakan lingkungan sekitar.

Pelaporan kondisi yang berbahaya dapat dilakukan masyarakat melalui aplikasi PLN Mobile, Contact Center PLN 123, instagram @pln123_official, twitter @pln_123, facebook PLN 123. (ndi/ant)