Besok Tiba di Bandara Soetta, Indonesia Kembali Dapatkan 8 Juta Dosis Bulk Vaksin Sinovac

Realitarakyat.com – Pemerintah kembali mendapatkan 8 juta dosis vaksin COVID-19 dalam bentuk bulk dari perusahaan Sinovac Biotech Ltd yang berasal dari Tiongkok. Vaksin bermerek Sinovac ini diperkirakan akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Banten, pada Senin (31/5/2021).

Kedatangan vaksin di atas, akan menggunakan Maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA891. Vaksin tersebut akan dikemas ke dalam empat kontainer jenis RAP dan satu jenis kontainer RKN.

Pada kedatangan vaksin esok hari, direncanakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang akan menjelaskan secara mendetail tentang vaksin di atas. Kemudian, memberikan keterangan pers terkait dengan kedatangan Vaksin Sinovac tersebut kepada insan media yang hadir.

Proses mendapatkan vaksin ini, didapatkan melalui skema kerja sama bilateral yang melibatkan kolaborasi dari berbagai instansi pemerintah dalam beberapa waktu lalu. Sehingga, vaksin Sinovac dapat berhasil didatangkan oleh pemerintah.

Kedatangan vaksin tersebut, akan membawa dampak positif terhadap upaya penanganan COVID-19 yang dilakukan pemerintah dalam beberapa waktu ke depan. Sebab, vaksin ini akan mendorong percepatan vaksinasi yang tengah dilakukan oleh pemerintah.

Sebab, kegiatan itu besar kemungkinannya akan membuat kekebalan kelompok atau herd immunity dalam beberapa waktu ke depan. Apalagi kini, pemerintah tengah gencar melakukan vaksinasi di berbagai wilayah di tanah air.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta, vaksinasi massal COVID-19 yang dilakukan di berbagai tempat dapat dilakukan dengan cepat. Oleh karena itu, diperlukan partisipasi bupati dalam mengawasi secara ketat penyelenggaraan program nasional di atas.

“Pastikan proses vaksinasi ini berlangsung dengan cepat,” pinta Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Para bupati harus secara aktif ikut mengawasi dengan ketat penyelenggaraan vaksinasi massal COVID-19 di daerahnya. Sehingga, vaksin COVID-19 yang diberikan kepada penduduk di wilayah tersebut dapat sesuai dengan kebutuhannya.

“Dengan adanya pengawasan tersebut maka penyelenggaraan vaksinasi dari mulai ketersediaan vaksin hingga vaksinator dapat berjalan lancar,” tuturnya.

Berikut ini jumlah pasokan vaksin COVID-19 yang telah diterima Indonesia dalam bulk maupun vaksin jadi.

Pertama, 1,2 juta dosis Sinovac bentuk jadi pada 6 Desember 2020. Kedua, 1,8 juta dosis Sinovac bentuk jadi pada 31 Desember 2020. Ketiga, 16,5 juta dosis Sinovac dengan perincian 15 juta bulk/bahan baku ditambah 1,5 juta overfill atau setengah jadi pada 12 Januari 2021.

Keempat, 11 juta dosis Sinovac dengan perincian 10 juta bulk ditambah 1 juta overfill pada 2 Februari 2021. Kelima, 10 juta dosis Sinovac bulk pada 2 Maret 2021. Keenam, 1,1 juta dosis Astrazeneca pada 8 Maret 2021.

Ketujuh, 16 juta dosis Sinovac, termasuk 1,5 juta overfilled dalam bentuk bulk pada 25 Maret 2021. Kedelapan, 6 juta vaksin Sinovac dalam bentuk bulk pada 18 April 2021. Kesembilan, 3,8 juta dosis AstraZeneca pada 26 April 2021.

Kesepuluh, 6 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bulk dan 482.400 dosis vaksin Sinopharm dalam bentuk jadi pada 30 April 2021. Kesebelas, 517.600 dosis vaksin Sinopharm dalam bentuk jadi pada 1 Mei 2021. Keduabelas, 1.389.600 juta dosis vaksin AstraZeneca pada 8 Mei 2021.

Ketigabelas, 8 juta dosis vaksin Sinovac pada 25 Mei 2021 dan keempatbelas, 8 juta dosis vaksin Sinovac pada 31 Mei 2021.

Total vaksin COVID-19 dari berbagai merek yang telah ada di Indonesia akan mencapai angka sebanyak 91.910.000 juta dosis. (ndi)