Bamsoet dan Presiden Automobile Association of Singapore Sepakat Tingkatkan Kerjasama Olahraga Otomotif

  • Bagikan
Bamsoet dan Presiden Automobile Association of Singapore Sepakat Tingkatkan Kerjasama Olahraga Otomotif
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo bersama Ketua IMI Singapura (President AAS – Automobile Association of Singapore) Mr. Bernard Tay sepakat meningkatkan kerjasama antar kedua organisasi. Selain dalam bidang training road safety, juga dalam menghadapi pemilihan Presiden FIA (Fédération Internationale de l’Automobile Regional II Asia Pasifik pada September 2021 mendatang.

“IMI siap mendukung Mr. Bernard Tay, seandainya beliau ingin maju menjadi Presiden FIA Regional II Asia Pasifik. Selain karena selama ini hubungan bertetangga Indonesia – Singapura selalu terjalin baik, dukungan tersebut sekaligus untuk menguatkan keberadaan negara ASEAN di kancah organisasi internasional otomotif,” ujar Bamsoet usai video conference dengan Presiden AAS Mr. Bernard Tay, di Jakarta, Senin (31/5/21).

Turut serta pengurus IMI pusat dalam video conference antara lain Sekjen IMI Ahmad Sahroni, Deputi Bidang Organisasi IMI Doni Priandana, Hubungan Antar Lembaga IMI Junaedi Elvis serta Publikasi dan Media Sosial Dwi Nugroho.

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, geliat olahraga otomotif di Indonesia terus tumbuh pesat. Selain sudah membangun Sirkuit Internasional di kawasan Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Indonesia juga akan membangun berbagai sirkuit bertaraf internasional di Bali hingga Batam.

“Terbuka peluang investasi yang sangat besar jika para pengusaha Singapura ingin terlibat dalam pembangunan sirkuit F1 di kawasan Jembrana Bali dan sirkuit karting di kawasan Pecatu Bali. Maupun sirkuit internasional lainnya yang sedang IMI siapkan, seperti di Bali, di Batam, Tanjung Lesung Banten maupun di Sentul Baru,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menerangkan, pembangunan berbagai sirkuit internasional di Indonesia bukanlah untuk menyaingi Singapura yang sudah terlebih dahulu memiliki sirkuit. Melainkan untuk menguatkan keberadaan ASEAN sebagai salah satu kiblat otomotif dunia.

“Terlebih jumlah penduduk ASEAN tercatat mencapai 625 juta jiwa atau sekitar 8,8 persen penduduk dunia. Selain menjadikannya sebagai salah satu pasar dunia yang bertumbuh dengan cepat, juga menunjukan betapa kuatnya ekonomi di kawasan ASEAN. Tidak berlebihan kiranya jika Indonesia dan Singapura, serta berbagai negara ASEAN lainnya menjadikan ASEAN sebagai kiblat otomotif dunia,” pungkas Bamsoet. (ilm)

  • Bagikan