Bamsoet Ajak UMJ Sukseskan Agenda Nasional PPHN

  • Bagikan
Bamsoet Ajak UMJ Sukseskan Agenda Nasional PPHN
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyukseskan agenda nasional menghadirkan kembali Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) sebagai arah pembangunan bangsa. Menurutnya, UMJ harus mampu meningkatkan perannya menjawab berbagai tantangan persoalan bangsa ke depan.

“Dari mulai tantangan kedaulatan integrasi NKRI, tantangan ekonomi, hingga berbagai tantangan yang menyelimuti dunia pendidikan,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (25/5/2021). Hal ini dia ungkapkan dalam sambutannya di pelantikan Ma’mun Murod Al-Barbasy sebagai Rektor UMJ periode 2021-2025 di Jakarta.

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan UMJ juga harus mampu meningkatkan inovasi demi mewujudkan visi menjadi Universitas yang Terkemuka, Modern dan Islami. Visi tersebut sekaligus mengamanatkan bahwa dalam menjalankan perannya sebagai pencetak sumber daya manusia, UMJ tidak hanya memprioritaskan nilai prestasi akademik, lebih dari itu juga mengutamakan nilai-nilai moralitas keagamaan.

“Sebagaimana diamanatkan konstitusi, yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara aspek intelektualitas dan aspek spiritualitas dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pasal 31 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sistem pendidikan nasional diselenggarakan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia,” jelas Bamsoet.

Lebih lanjut, dia menerangkan merujuk pada laporan yang dirilis oleh UNDP (United Nation Development Programme), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia pada tahun 2020 berada di urutan 107 dari 189 negara. Bahkan di kawasan Asia Tenggara saja, Indonesia masih tertinggal jauh dari Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand.

“Di saat bersamaan, kita dihadapkan pada berbagai lompatan kemajuan zaman yang terasa kian nyata. Ketika kita belum selesai beradaptasi dengan era revolusi industri 4.0, di hadapan kita sudah menunggu era society 5.0. Ketika kita belum sepenuhnya mengadopsi dan menikmati berbagai modernitas dan transformasi digital yang ditawarkan teknologi 4G LTE, kini kita ‘dipaksa’ untuk mengenal teknologi komunikasi seluler generasi lima atau 5G, sebagai ‘peradaban baru’ dalam teknologi informasi,” terang Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menekankan lompatan kemajuan zaman menghadapkan kita pada dua pilihan, yaitu beradaptasi dan berinovasi. Kegagalan melakukan dua hal tersebut akan membuat bangsa Indonesia semakin tertinggal jauh di belakang, sehingga ini jadi pekerjaan rumah bagi segenap pemangku kepentingan, termasuk lembaga perguruan tinggi.

“Saya sangat mendukung berbagai terobosan dan inovasi yang dilakukan perguruan tinggi untuk mengoptimalkan pemanfaatan kemajuan teknologi dalam penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, dan penelitian. Namun saya juga mengingatkan bahwa pada akhirnya, muara dari penyelenggaraan pendidikan harus diabdikan pada kemanfaatan bagi kehidupan masyarakat,” pungkas Bamsoet.[prs]

  • Bagikan